Salin Artikel

Jalan Karang Tengah Banjir, Camat Cilandak Bantah Sumur Resapan Tak Berfungsi

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Cilandak, Djaharuddin membantah sumur resapan di Jalan Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan tak berfungsi hingga menyebabkan banjir di ruas jalan tersebut.

“Bukan enggak berfungsi, sumur resapan berfungsi, cuma ini debit yang terlalu tinggi, tidak seimbang (dengan) sumur resapan. Debit airnya tinggi,” kata Djaharuddin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

Djaharuddin mengklaim, sumur resapan air di Jalan Karang Tengah Raya kini lebih cepat menyerap air berkat dukungan sodetan yang dibuat.

“Durasi waktunya sudah cepat, turunnya air, meresapnya lebih cepat. Karena kita sudah ada dukungan sodetan di Bumi Karang Indah itu,” ucap dia.

Kendati demikian, sodetan tersebut belum sepenuhnya rampung.

Oleh karena itu, banjir kerap melanda ruas Jalan Karang Tengah Raya ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.

“Kita sudah buat sodetan. Namun, masih ada di ujung sana, itu yang harus kita bengkokin sedikit kalinya,” ujar Djaharuddin.

“Kali yang di dalam Bumi Karang Indah, karena dia menabrak, saling menabrak. Jadinya, enggak lancar-lancar. Tidak sesuai dengan arah lajunya air. Tinggal sedikit itu saja. Sodetannya sudah ada, sudah kita sodet,” lanjutnya.

Sejak ada sodetan tersebut meski belum sepenuhnya rampung, Djaharuddin mengeklaim bahwa banjir di ruas Jalan Karang Tengah Raya tidak separah sebelum-sebelumnya.

“Cuma, debit air itu terlalu tinggi di situ, di Jalan Karang Tengah Raya, karena ada luapan di seberangnya (Kali Pesanggrahan). Di seberangnya itu, dekat Puskesmas, ada Kali Penghubung dekat Puskesmas Lebak Bulus, luapan dari situ, sehingga meluncur ke jalan,” pungkas Djaharuddin.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga bernama Murtani (49) mengatakan bahwa ruas Jalan Karang Tengah Raya selalu banjir saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Padahal, di ruas jalan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah membuat sumur resapan air sewaktu Anies Baswedan masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“(Sebelum ada sumur resapan air) banjir, (kalau sesudah ada sumur resapan air) banjir juga,” kata Murtani saat ditemui Kompas.com di Jalan Karang Tengah Raya, Rabu (6/3/2024).

Murtani merasa heran mengapa sumur resapan air tersebut tidak bisa memecahkan masalah banjir di ruas Jalan Karang Tengah Raya.

Namun, Murtani berpendapat, permasalah banjir di ruas jalan tersebut akan teratasi jika saluran air di sepanjang Jalan Karang Tengah Raya ini dibersihkan.

“Ini sumur resapannya enggak berfungsi. Sama saja bohong. Kalau lagi banjir, petugas cuma di potret-potret doang. Habis itu, sudah, selesai. Enggak ada gimana gitu biar enggak banjir lagi,” ujar Murtani.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/07/15043391/jalan-karang-tengah-banjir-camat-cilandak-bantah-sumur-resapan-tak

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[Populer Megapolitan] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[Populer Megapolitan] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke