"Kurang lebih ukuran pisau 25 sentimeter," ujar Firdaus di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (8/3/2024).
Firdaus mengungkapkan, dari 20 luka tusukan, 18 diantaranya menyasar dada sebelah kiri tepat di posisi jantung korban.
"Luka-luka korban ditemukan sebanyak 20 luka tusukan, pada dada sebelah kiri terdapat 18 tusukan, satu tusukan di lengan dan satu tusukan di punggung," katanya.
Kepada penyidik, SNF mengaku saat menikam putranya itu dia mendengar suara pengajian. Polisi menduga, AAMS dibunuh pukul 04.00 WIB.
"Keterangan tersangka, dia membunuh ada mendengar suara ngaji, kami perkirakan jam 04.00 waktu (jelang) subuh pembunuhan terjadi," ujar Firdaus.
Sehari sebelum peristiwa mengerikan itu terjadi, SNF sempat ingin membawa kedua anaknya ke suatu tempat karena mengaku mendapat "panggilan".
Berdasarkan hasil pemeriksaan psikolog, SNF yang telah ditetapkan menjadi tersangka, mengalami gangguan kejiwaan skizofrenia.
"Hasil dari pemeriksaan terhadap tersangka, kalau dari hasil psikologi, tersangka ini terindikasi skizofrenia," ujar Firdaus.
Gangguan kejiwaan itu yang membuat SNF kerap kali berhalusinasi sampai tega membunuh darah dagingnya sendiri.
Karena gangguan itu juga, menurut Firdaus, keterangan SNF saat dimintai kerap kali berubah-ubah saat diperiksa.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/09/07015241/polisi-sebut-bocah-yang-dibunuh-ibu-kandung-di-bekasi-ditusuk-20-kali