Berdagang sejak azan Ashar hingga menjelang buka puasa, Beni mengaku bahwa ia bisa mendapat omzet Rp 3 juta per harinya.
"Pendapatan Alhamdulillah menyentuh Rp 3 juta kurang lebih ya dalam satu hari," ucap Beni saat ditemui di lokasi, Rabu (13/3/2024).
Beni menawarkan banyak jenis kue, di antaranya risoles, sosis solo, pastel, lemper, dan lain-lain.
Pria yang tinggal di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini, sudah berjualan di Jalan Panjang sejak Ramadhan empat tahun yang lalu.
Sebagian besar, Beni tidak membuat sendiri kue-kue takjil yang ia jajakan ke pembeli. Beberapa kue yang dijual ada milik teman-temannya.
"Ini bukan punya saya semua, ada beberapa teman yang menitip ke saya," ucap ia.
Namun, Beni tidak mau mendapat untung berlebih dalam jualan ini. Ia hanya ingin dagangannya laku.
"Ya walaupun ini dari teman-teman, saya enggak mau ambil untung banyak deh. Sedikit saja yang penting laku," papar dia.
Sehari-hari, untung dagangnya selalu fluktuatif. Kadang ludes terjual, tapi juga sering tersisa.
Karena kue yang dia tawarkan dalam keadaan baru, Beni pun membagikan sisa kue yang tidak laku kepada masyarakat yang ingin berbuka.
"Biasanya saya kasih saya sedekahkan ke masjid. Atau ke orang yang belum buka puasa," kata dia.
"Kalau besok jualan ya pakai kue yang baru lagi," papar Beni.
Beni selalu percaya, berbagi juga menjadi pintu rezeki baginya. Ia malahan tak ragu untuk menghabiskan sisa kue yang tidak laku hari itu.
"Rezeki enggak akan ke mana, namanya berdagang pasti ada saja walaupun berbagi," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/13/22203051/cerita-penjual-takjil-di-jalan-panjang-jakbar-jualan-3-jam-dapat-omzet-rp