Ketua RT setempat, Sanusi, mengungkapkan bahwa penyebabnya adalah Kali Ciliwung yang meluap.
"Banjir selalu karena Kali Ciliwung meluap, karena kalau hujan deras enggak begitu ngaruh," tutur dia kepada Kompas.com di lokasi, Jumat (15/3/2024).
Banjir sudah melanda kawasan itu sejak Kamis (14/3/2024) sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Sejak Kamis siang, Sanusi sudah menerima informasi bahwa Bendung Katulampa berada pada status Siaga 3. Ditambah lagi, Bogor hujan.
Ia pun memberi tahu warga untuk bersiap-siap kebanjiran. Sebab, kali bakal meluap imbas air kiriman dari Bogor.
Benar saja, Kamis sore banjir memenuhi kawasan Kebon Pala. Ketinggiannya langsung mencapai satu meter.
"Tingginya satu meter untuk yang dataran rendah, yang dataran agak naik tinggi banjirnya 75 sentimeter. Yang lebih rendah lagi (bantaran Kali Ciliwung) ada sekitar 1,5 meter," ungkap Sanusi.
Ketinggian tersebut bertahan sampai sekitar pukul 18.00 WIB sebelum mulai surut secara perlahan.
Banjir yang ketinggiannya satu meter surut menjadi 75 sentimeter, sementara yang 75 sentimeter surut menjadi 50 sentimeter.
Warga pun berniat untuk menurunkan barang yang sudah dievakuasi ke lantai dua. Beruntung, mereka tidak jadi melakukannya.
"Pada mau nurunin barang, saya bilang jangan karena bakal naik lagi. Tahunya benar, jam 23.00 WIB naik. Jam 03.00 WIB (Jumat dini hari) langsung ke yang paling tinggi, 1,4 meter," kata Sanusi.
Mulai pukul 04.00 WIB, banjir surut secara perlahan. Namun, surutnya tergolong lama karena banjir membawa cukup banyak lumpur dan sampah.
Sampai berita ini ditulis, banjir di dataran yang lebih rendah masih di angka 75 sentimeter, sementara dataran yang lebih tinggi 50 sentimeter.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/15/13035511/kali-ciliwung-meluap-kebon-pala-jatinegara-kebanjiran-lagi