Salin Artikel

Dokter Gadungan 5 Tahun Buka Praktik di Cikarang, Dinkes Bekasi Perketat Pengawasan

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi memperketat pengawasan menyusul tertangkapnya dokter gadungan, ITB (39), yang beroperasi lima tahun di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bekasi Alamsyah menyampaikan, pihaknya bakal bekerja sama dengan kepolisian untuk menyisir klinik kesehatan.

"Mudahan-mudahan tidak ada lagi yang seperti itu. Yang jelas kami akan menyisir seluruh wilayah, walaupun selama ini kami punya penanggung jawab wilayah, yakni Puskesmas untuk memperketat pengawasan, dibantu oleh aparat kepolisian," ujar Alamsyah dalam keterangannya, dikutip Kamis (21/3/2024).

Alamsyah mengatakan, selama lima tahun praktik, ITB tidak mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) dan tidak punya surat izin praktik.

"Ditambah lagi, pelaku juga bekerja di klinik yang memang ilegal dan tidak punya surat izin operasional," kata dia.

Padahal, masyarakat berhak mengetahui legalitas sarana kesehatan di mana mereka berobat.

"Masyarakat juga berhak menanyakan dan mencari tahu legalitas atau keaslian dari tenaga kesehatan yang melayani pasien," ucap dia.

Alamsyah mengatakan, selama ini Dinkes juga tidak pernah mengeluarkan izin operasional Klinik Pratama Keluarga Sehat milik ITB.

"Dinas Kesehatan tidak ada rekomendasi dan juga PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) yang mengeluarkan izin klinik ini tidak ada. Jadi klinik ini tidak terdaftar," imbuh dia.

Diketahui, ITB sudah membuka klinik abal-abal selama lima tahun di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

Ia ditangkap di kliniknya di Perum Taman Cikarang Indah Blok F 20 No 6 Ciantra, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi menuturkan, pelaku membuka klinik tersebut pada 2019.

Banyak warga Bekasi yang menjadi korban "pengobatan" abal abal ITB.

"Korbannya ada beberapa masyarakat karena (klinik ITB) sudah beroperasi dari 2019 sampai 2024," tutur Twedi.

Twedi menuturkan, polisi masih mendalami apakah ada dampak serius yang dialami para korban.

Polisi juga masih mencari tahu jumlah pasien yang telah diobati oleh ITB. Oleh karena itu, polisi menyita sejumlah dokumen dan rekam medis.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/21/17292761/dokter-gadungan-5-tahun-buka-praktik-di-cikarang-dinkes-bekasi-perketat

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke