Salin Artikel

Sempat Sakit, Rektor UP Siap Tes Kejiwaan di RS Polri Kramatjati

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno, Faizal Hafied, menyebut kliennya tidak melakukan persiapan khusus jelang pemeriksaan kejiwaan berkait kasus dugaan pelecehan seksual terhadap dua staf RZ dan DF.

"Namun, klien menjaga kondisi kesehatan selama satu sampai dua hari sebelum pemeriksaan hari ini," ujar dia di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (22/3/2024).

Sebagai informasi, Edie akan menjalani pemeriksaan kejiwaan sebagai tindaklanjut dua laporan polisi terhadap dirinya, yaitu LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA dan LP/B/36/I/2024/SPKT/BARESKRIM POLRI.

Pemeriksaan kejiwaan baru dilakukan setelah sempat ditunda pada Jumat (15/3/2024) lalu, karena kondisi kesehatan Edie yang kurang fit.

Namun, untuk pemeriksaan hari ini, Faizal memastikan bahwa kliennya sangat sehat.

"Beliau sudah sangat fit dan siap menjalani visum et psikiatrikum," tutur Faizal.

"Persiapan khususnya hanya istirahat yang cukup, jadi beliau sangat fit untuk menjawab semua pertanyaan dan berkomunikasi yang baik dengan dokter," lanjut dia.

Sebelumnya, Edie dan tim kuasa hukumnya tiba di RS Polri Kramatjati pada Jumat pagi.

Pantauan di lokasi, mereka bersama tim kuasa hukumnya keluar dari Gedung Sentra Visum dan Medikolegal sekitar pukul 09.30 WIB.

Mengenakan jaket hitam, pria berkepala plontos itu berjalan sambil tertatih-tatih menuju ruang pemeriksaan di poli jiwa.

Saat keluar dari pintu Gedung Sentra Visum dan Medikolega, Edie melambaikan tangan kirinya ke arah awak media.

Dia lanjut berjalan dengan kepala sedikit tertunduk. Sesekali menggaruk kepala dan membenarkan posisi kacamatanya.

Sepanjang perjalanan menuju poli jiwa, Edie tidak mengatakan sepatah kata pun. Ia hanya diam dan membiarkan Faizal berbicara kepada wartawan.

Terkait dugaan pelecehan seksual terhadap RZ, ini terjadi setahun lalu, yaitu pada Februari 2023. Pada bulan yang sama saat RZ dimutasi ke pascasarjana Universitas Pancasila.

Sementara, dugaan pelecehan seksual yang dialami DF terjadi sekitar Desember 2023. Kala itu, DF mengundurkan diri dari kampus lantaran ketakutan usai dilecehkan oleh sang rektor.

RZ terlebih dahulu melaporkan kasus dugaan pelecehan ke Polda Metro Jaya pada 12 Januari 2024.

Sedangkan DF melapor ke Mabes Polri pada 28 Januari 2024. Dua laporan polisi itu kini tengah ditangani penyidik Polda Metro Jaya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/22/15223701/sempat-sakit-rektor-up-siap-tes-kejiwaan-di-rs-polri-kramatjati

Terkini Lainnya

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke