Salin Artikel

Pemudik Pilih Transportasi Umum demi Hindari Macet dan Hemat Ongkos

BEKASI, KOMPAS.com - Karyawan swasta bernama Rere (27) memilih naik transportasi umum bus untuk mudik ke kampung halamannya di Lampung.

Menurut Rere, bus menjadi pilihan yang tepat karena akses jalur yang bakal digunakan berbeda dengan jalur kendaraan pribadi.

"Aksesnya enak kalau naik bus, duduknya juga sendiri-sendiri, kalau travel biasanya penuh. Terus naik bus juga lebih cepat (enggak macet), karena akses jalur di (Pelabuhan) Merak beda dengan mobil pribadi yang mudik," tutur Rere kepada Kompas.com saat dihubungi, dikutip Jumat (22/3/2024).

Berdasar pengalaman mudik tahun lalu, lanjut Rere, situasi di lapangan sangat padat, termasuk antrean masuk kapal di Pelabuhan Merak untuk menyebrang ke Pulau Sumatera.

"Tahun lalu saya mudik juga, setiap tahun itu mudik pasti padat. Apalagi karena saya juga naik kapal, di situ antreannya lama banget," imbuh dia.

Karena menggunakan bus, antrean masuk kapal rombongan bus Rere bisa lebih cepat daripada kendaraan pribadi lainnya.

"Untungnya tahun lalu akses bus dengan kendaraan lain berbeda. Jadi naik bus bisa lebih cepat," imbuh dia.

Hal senada juga diucapkan Kiki (26). Ia memilih menggunakan bus selain untuk menghindari kemacetan, tetapi juga soal ongkos.

Menurut Kiki, harga tiket bus menuju kampung halamannya di Surabaya, Jawa Timur, lebih terjangkau daripada tiket pesawat ataupun tiket kereta api.

"Saya pilih bus karena itu lebih affordable saja untuk tujuan dari Jakarta ke Surabaya, kalau pesawat harganya terlalu mahal," imbuh Kiki.

Khawatir adanya lonjakan pemudik, Kiki berharap pihak terkait dapat melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan.

"Semoga banyak rekayasa lalu lintas yang buat tingkat kemacetan menurun. Tidak banyak pemudik yang kecelakaan dan lancar sampai arus balik," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi 84,27 persen atau 28,4 juta penduduk di Jabodetabek akan mudik pada tahun 2024.

Jumlah itu lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya mencapai 54,31 persen atau sekitar 18,3 juta orang.

Kebanyakan pemudik ini memilih naik moda transportasi umum daripada kendaraan pribadi.

Sekitar 8,26 juta orang atau 29,05 persen pemudik akan menumpangi kereta api, sedangkan yang naik bus sebanyak 7,89 juta orang atau 27,76 persen.

Di urutan ketiga sebanyak 4,27 juta atau 15,03 persen pemudik memilih naik mobil pribadi. Sedangkan 2,56 juta atau 9,02 persen pemudik naik sepeda motor.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/22/17412391/pemudik-pilih-transportasi-umum-demi-hindari-macet-dan-hemat-ongkos

Terkini Lainnya

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke