"Hanya dapat satu nasi boks per satu KK," kata Nina ditemui Kompas.com, Minggu (24/3/2024).
Nina mengaku sudah mengungsi di Rusun Lokbin Tegal Alur sejak Jumat (22/3/2024) pagi.
Ia mengatakan, bantuan nasi boks untuk satu KK baru sampai Jumat malam.
Kurangnya bantuan makanan membuatnya mengalah kepada anak dan cucunya.
Nina harus menahan lapar sampai Sabtu (23/3/2024) siang. Saat itu, mahasiswa datang dan menanyakan keadaannya.
"Ada mahasiswa datang kemarin siang, saya ditanya 'ibu kenapa', saya jawab 'saya lapar dek'. Ia bilang mau mengadukan ke pemerintah," ucap Nina.
Tak lama setelah mahasiswa itu datang, bantuan makanan satu boks nasi per KK itu datang lagi pada Sabtu malam.
Selain itu, bantuan sabun, selimut, bantal, dan karpet juga didapat oleh para pengungsi banjir di rusun ini.
"Kalau tidak ada mahasiswa itu, saya mungkin sudah kelaparan lagi sekarang. Saya terima kasih sekali," kata Nina.
Hingga sore ini, Nina masih mengungsi lantaran genangan air di rumahnya masih tinggi.
Selain itu, Nina dan keluarganya belum tahu bagaimana mereka bisa makan malam ini.
"Saya masih harus mengungsi di sini hingga esok pagi kayaknya. Alhamdulillah rusun ini memperbolehkan menginap," papar ia.
Saat dikonfirmasi mengenai bantuan warga Jalan Lingkungan tiga, Lurah Tegal Alur Dwi Kurniasih masih belum merespons.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/24/16502881/hanya-dapat-bantuan-satu-nasi-boks-per-kk-pengungsi-banjir-tegal-alur