"Tidak (ada tanggul) jebol sih," ujar Heru Budi saat ditemui di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin.
Namun, Heru tak menjelaskan lebih lanjut soal penyebab terjadinya banjir di Jalan Hek Kramatjati itu.
Menurut Heru, petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI saat ini tengah menangani banjir itu dengan membuat turap Kali Ciliwung.
"Sedang diturap jadi sedang ada penurapan. Sudah pakai karung, sementara waktu," kata Heru.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI sebelumnya menyatakan, banjir terjadi di Jalan Hek Kramatjati, Jakarta Timur, Senin pagi.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, banjir itu disebabkan karena adanya turap Kali Ciliwung yang jebol, tepat di sekitar jalan.
"Jebol turap akibat kenaikan debit air yang sangat tinggi," ujar Isnawa.
Menurut Isnawa, petugas BPBD DKI Jakarta telah dikerahkan ke lokasi. Saat ini petugas sedang melakukan penanganan karena air dari aliran kali cukup deras.
"Kondisi terkini arus deras, debit air tinggi," kata Isnawa.
Selain Jalan Hek Kramatjati, BDBD DKI juga mencatat ada 23 RT di Jakarta yang terendam banjir, Senin pagi.
Jumlah titik banjir tersebut meluas dari yang sebelumnya hanya 19 RT.
"Saat ini mengalami kenaikan dari 19 RT jadi 23 RT atau 0.075% dari 30.772 RT," ujar Isnawa.
Berdasarkan data BPBD DKI per pukul 07.00 WIB, banjir paling tinggi terjadi di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur.
Ketinggian air di wilayah itu mencapai hingga 2 meter. Banjir itu disebabkan karena luapan Kali Ciliwung.
"Untuk di Kelurahan Cawang itu jumlahnya ada lima RT. Ketinggian air 200 sentimeter," kata Isnawa.
Berikut data wilayah terdampak banjir :
Jakarta Selatan
Kelurahan Tanjung Barat
Kelurahan Rawa Jati
Kelurahan Pejaten Timur
Jakarta Timur
Kelurahan Balekambang
Kelurahan Cawang
Kelurahan Cililitan
Kelurahan Bidara Cina
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/25/10514431/heru-budi-bantah-banjir-di-jalan-hek-kramatjati-disebabkan-tanggul-jebol