Salin Artikel

Pedagang di Pasar Santa Jual Makanan dengan Zat Berbahaya, Diduga Ada Permintaan Konsumen

“Kami menduga ada permintaan dari masyarakat (bahan pangan harga murah), sehingga pedagang berupaya menyediakan,” ujar dia saat dikonfirmasi, Selasa (2/4/2024).

Meski begitu, Fritz menegaskan bahwa para pedagang hanya sekadar menyediakan saja.

Pedagang disebut tak tahu-menahu jika bahan pangan yang mereka jual mengandung zat berbahaya.

“Dengan adanya permintaan seperti itu menyebabkan pedagang menjual barang dagangan yang kualitasnya kurang baik. Kemudian, pas disidak kemarin ada yang mengandung formalin,” tutur dia.

Maka dari itu, Fritz meminta kepada ribuan pedagang yang ada di Pasar Santa untuk memetik pelajaran dari kasus ini.

Mereka diperbolehkan menjual bahan pangan dengan harga murah, tetapi harus dipastikan tak mengandung zat berbahaya.

Terlebih, tak sedikit pedagang yang sudah diajarkan bagaimana cara membedakan produk makanan yang mengandung zat berbahaya atau tidak.

“Lagipula beberapa pedagang telah diajari bagaimana memprediksi atau menduga barang hasil bumi pangan yang kira-kira mengandung zat terlarang. Jadi saya harap tak terulang lagi,” ungkap dia.

Di lain sisi, Fritz meminta, masyarakat tak perlu khawatir dengan adanya temuan tersebut.

Ia menegaskan, pihaknya telah memperketat pengecekan produk makanan yang dijual para pedagang.

“Kami harap masyarakat tidak khawatir usai adanya penemuan bahan pangan yang mengandung zat berbahaya,” ucap Fritz.

“Kami pastikan tidak akan kecolongan lagi. Makanya kami perketat pengawasan dengan melakukan pengecekan terhadap makanan yang dijual di sini. Setidaknya selama satu pekan ke depan,” sambung dia.

Sebagai informasi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan bersama Balai Besar POM (BBPOM) di Jakarta melakukan sidak di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2024).

Total ada 20 sampel makanan yang diambil secara acak dan lima sampel makanan diantaranya positif mengandung zat berbahaya.

Salah satu sampel makanan yang dinyatakan positif mengandung zat berbahaya adalah produk tahu.

Total ada tiga jenis sampel tahu yang positif mengandung formalin, yakni tahu putih berukuran besar, tahu putih berukuran kecil, dan tahu kuning berukuran kecil dengan berat total 10 kilogram.

Kemudian, produk lainnya yang mengandung zat berbahaya adalah mi kuning dan pacar cina.

Mi kuning seberat lima kilogram dinyatakan positif mengandung formalin dan pacar cina seberat 1,5 kilogram terbukti mengandung pewarna tekstil.

Seluruh produk makanan yang positif mengandung zat berbahaya kemudian langsung dihancurkan saat itu juga supaya tak dijajakan kembali di etalase pedagang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/02/18543101/pedagang-di-pasar-santa-jual-makanan-dengan-zat-berbahaya-diduga-ada

Terkini Lainnya

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke