Salin Artikel

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi binaan (lokbin) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dianggap berada di lokasi yang tak strategis sehingga selalu sepi pembeli.

Salah satunya diungkapkan oleh pedagang bernama Nurin (61). Menurut dia, lokasi binaan terlalu berada di pojok dan tak terlihat.

“Kalau pendapat saya, sepinya lokasi binaan karena berada di pojok pasar dan terminal,” ujar dia kepada wartawan, Kamis (2/4/2024).

Sebelumnya, lokasi binaan ini berada di dekat tempat pembuangan sampah (TPS). Namun, saat TPS ditutup pun tetap sepi pembeli.

“Dulu pas TPS-nya sempat ditutup kan, tetapi tak terlalu berpengaruh sama penjualan. Lokasi sih menurut saya yang memang menjadi masalah,” tutur dia.

Hal serupa juga diungkapkan pedagang berinisial S (43). Ia mengatakan, lokasi binaan boleh dibilang sangat terpencil.

Bahkan, tak banyak masyarakat umum yang tahu.

“Banyak orang yang enggak tahu soal lokasi binaan. Mereka tahunya cuma area pasar sama terminal,” ucap dia.

Akibatnya, sejak awal dibuka, lokasi binaan hanya dikunjungi oleh orang-orang sekitar.

“Paling yang ke sini petugas kebersihan, pedagang, atau tukang ojek saja. Jarang kalau orang luar,” imbuh dia.

Di lain sisi, pantauan Kompas.com di lokasi, memang nyaris tak ada aktivitas jual-beli di lokasi binaan yang terletak di Jalan Rajawali tersebut.

Puluhan kios tutup dan banyak etalase toko yang sudah berdebu.

Di bagian belakang lokbin, area kios bahkan disulap menjadi lokasi untuk menaruh gerobak. Mulai dari gerobak sampah, gerobak buah, hingga gerobak sayuran.

Dari sekitar 45 kios di sana, hanya ada lima kios yang aktif berjualan.

Sebanyak dua kios menjual makanan matang, satu kios digunakan untuk memproduksi kue cucur, dan sisanya menjual kopi serta makanan ringan.

Mayoritas pembeli adalah pekerja pasar atau warga sekitar.

Oleh karena itu, pembeli di lokasi binaan Pasar Minggu bisa dihitung dengan jari.

Dalam kurun waktu pukul 13.00-15.00 WIB, tak lebih dari 20 orang pembeli yang datang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/05/02/19353661/pedagang-sebut-lokbin-pasar-minggu-sepi-karena-lokasi-tak-strategis

Terkini Lainnya

Ulah Meresahkan Wanita di Depok, Mengaku Malaikat lalu Paksa Warga Beri Uang Sambil Marah-marah

Ulah Meresahkan Wanita di Depok, Mengaku Malaikat lalu Paksa Warga Beri Uang Sambil Marah-marah

Megapolitan
Anies Baswedan Siap Ikut Pilkada Jakarta 2024, PKS Tunggu Keputusan DPP

Anies Baswedan Siap Ikut Pilkada Jakarta 2024, PKS Tunggu Keputusan DPP

Megapolitan
Polisi Akan Periksa Karyawan Toko Terkait Perampokan 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2

Polisi Akan Periksa Karyawan Toko Terkait Perampokan 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2

Megapolitan
Formula E Jakarta Ditunda Tahun Depan, Heru Budi: Nanti Tanya Gubernur yang Baru

Formula E Jakarta Ditunda Tahun Depan, Heru Budi: Nanti Tanya Gubernur yang Baru

Megapolitan
'Malaikat' Mampir 7 Kali ke Rumahnya, Warga: Dikasih Rp 50.000 Minta Rp 200.000, Enggak Puas

"Malaikat" Mampir 7 Kali ke Rumahnya, Warga: Dikasih Rp 50.000 Minta Rp 200.000, Enggak Puas

Megapolitan
Tiket Ancol Gratis Spesial HUT DKI Setelah Pukul 17.00 WIB, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tiket Ancol Gratis Spesial HUT DKI Setelah Pukul 17.00 WIB, Ini Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Dudung Abdurachman Tegaskan Tak Maju Pilkada Jakarta 2024

Dudung Abdurachman Tegaskan Tak Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Polisi Usut Dugaan Sekuriti dan Karyawan Terlibat Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2

Polisi Usut Dugaan Sekuriti dan Karyawan Terlibat Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2

Megapolitan
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Megapolitan
Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Megapolitan
Politikus Gerindra Sebut Ada yang 'Meriang' dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Politikus Gerindra Sebut Ada yang "Meriang" dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Megapolitan
Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Megapolitan
Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Megapolitan
Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke