Salin Artikel

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

BEKASI, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus akademisi dari Universitas Islam 45 Bekasi, Adi Susila berpendapat, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep akan berpeluang lebih besar memenangi Pilkada Kota Bekasi.

Hal ini Adi sampaikan menanggapi peluang pencalonan putra bungsu Presiden Joko Widodo itu sebagai wali kota pada Pilkada Bekasi 2024 setelah sebelumnya diisukan maju di Pilkada Depok.

"Menurut saya lebih besar di Bekasi ya, kalau Depok kan ibaratnya dalam tanda kutip ya itu kandangnya PKS. PKS agak cukup kuat di sana, itu agak susah dia melawan," imbuh Adi saat dihubungi, dikutip Kamis (23/5/2024).

"Kalau di Bekasi kan belum ada (belum terlihat) calon yang kuat gitu," tambah Adi.

Menurut Adi, isu Kaesang maju Pilkada Bekasi merupakan testing the water atau cek ombak dalam rangka memastikan bagaimana respons partai dan warga.

"Kalau dugaan saya mungkin masih nyalon, sekarang sedang lobi-lobi (cek ombak), nanti ngeceknya kan Agustus, dia benar nyalon atau tidak, pendaftarannya masih lama," kata dia.

Ketimbang bupati dan gubernur, posisi wali kota lebih berpotensi mendongkrak elektoral Kaesang, mengingat pengalaman politiknya masih seumur jagung.

"Karena Kaesang sudah terjun ke politik, maka dia butuh 'panggung politik'. Menurut saya panggung politik yang cukup efektif untuk mengangkat popularitasnya adalah wali kota," jelas Adi.

Namun, jika terpilih sebagai wali kota, Kaesang dikhawatirkan kurang memahami akar permasalahan yang ada di Kota Bekasi.

Adi pun merasa prihatin dengan banyaknya politikus yang berkontestasi sebagai kepala daerah tanpa mengetahui persoalan di kota tempat mereka mencalonkan diri.

"Fenomena ini karena politik jadi ajang perebutan saja tanpa memperhatikan kapabilitas dan kepemimpinan, menurut saya ini menyedihkan dan memprihatinkan," imbuhnya.

Kendati demikian, Adi menyebut, bukan tidak mungkin Kaesang terpilih menjadi wali kota apabila benar-benar mencalonkan diri pada Pilkada Bekasi.

Ia pun menyinggung kakak kandung Kaesang, Gibran Rakabuming Raka, yang memenangi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 meski belum genap tiga tahun berkiprah di politik.

"Tapi sekarang kan eranya pragmatisme politik. Gibran juga belum berpengalaman, tapi terpilih jadi wali kota dan sekarang wakil presiden (terpilih)," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie memberikan penjelasan soal kabar Kaesang maju sebagai cawalkot Bekasi.

Menurut Grace, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI sampai saat ini belum memberikan keputusan soal majunya Kaesang di pilkada.

"Yang saya tahu, saya bukan di DPP ya, tapi saat ini DPP belum ada putusan apakah Mas Kaesang akan maju pilkada atau enggak," ujar Grace di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Kaesang diusulkan maju sebagai calon wali kota Bekasi lewat penjaringan PKB oleh kelompok relawan bernama Relawan Nasional Pro Prabowo-Gibran (Pa-Gi) yang telah mengambilkan formulir pencalonan untuk Kaesang.

"Pengambilan formulir hari ini kami lakukan atas keinginan dan permintaan masyarakat kota bekasi yang menginginkan Kaesang jadi Wali Kota Bekasi, kami lalukan jejak pendapat serta sosialisasi, ternyata masyarakat Kota Bekasi butuh perubahan yang lebih baik ke depan," kata Ketua Umum Pa-Gi Ricard, Senin (6/5/2024).

Ketua DPD PSI Kota Bekasi, Tanti Herawati, mengatakan, pihaknya menyambut baik usulan masyarakat tersebut.

“Kami tentu saja mengapresiasi dukungan masyarakat ini, namun keputusannya tentu ada di tangan Mas Kaesang sebagai figur yang didukung maupun sebagai Ketua Umum PSI,” ujar Tanti dalam keterangannya, Sabtu (18/5/2024).

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/05/23/17380681/pengamat-kaesang-lebih-berpotensi-menang-di-pilkada-bekasi-ketimbang-di

Terkini Lainnya

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke