Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mie Celor 26 Ilir, Santapan Pulang Kampung

Kompas.com - 05/02/2008, 15:24 WIB

Anwar, yang juga karyawan warung Haji Syafei, menuturkan, setiap hari menerima minimal 5 kilogram udang. Namun, jika pemasok membawa udang dalam jumlah berapa pun, tetap akan dibeli.

Dia juga mengatakan, jangan remehkan istilah "otak udang" sebab bagian yang paling kecil dari tubuh udang inilah yang memberikan kontribusi terbanyak dalam melezatkan mi celor 26 Ilir. Otak udang dikumpulkan satu demi satu sampai terkumpul cukup banyak untuk membuat kuah mi celor.

Bentuk mi telur yang digunakan berbeda dengan mi telur yang biasa kita santap di rumah makan bakso atau mi. Mi celor menggunakan mi telur yang berwarna kuning, tetapi ukurannya jauh lebih besar dan lurus tidak keriting, lebih mirip spageti. Yang belum pernah menyantap mi celor akan menyangka makanan yang dihadapinya adalah varian spageti atau pasta khas Italia.

Menurut Anwar, setiap hari rumah makan tersebut menerima pasokan mi telur sebanyak 30-50 kilogram. Supaya kesegaran mi tetap terjaga, pemasok mendatangkan mi pukul 06.00 dan pukul 12.00.

"Kalau dikirim sekali sehari, pada sore hari mi pasti sudah berbau. Oleh karena itu, kami selalu meminta yang masih segar," kata Anwar.

Bagi sebagian masyarakat Palembang, mi celor sudah menjadi santapan wajib selain pempek. Warga Palembang yang tinggal di pinggiran kota rela datang ke kawasan 26 Ilir hanya untuk menikmati mi celor.

Menurut Ida (34), warga kawasan Kilometer 10 (sekitar 15 kilometer dari kawasan 26 Ilir, untuk ukuran Palembang jarak tersebut sudah cukup jauh), setiap bulan dia selalu menyempatkan diri ke kawasan 26 Ilir khusus untuk makan mi celor.

"Yang membedakan mi celor di sini dan tempat lain adalah kuahnya. Di sini memakai udang satang, yaitu udang berukuran besar. Kalau rasa mi-nya, sama saja," ujar Ida.

Ida mengaku pernah bereksperimen memasak sendiri mi celor di rumah, tetapi rasanya tidak seenak mi celor 26 Ilir Haji Syafei. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk ke warung Haji Syafei kalau lagi ingin menikmati mi celor.

Pendatang dari Jakarta yang ingin membawa pulang mi celor sebagai buah tangan juga tidak ada halangan karena makanan ini bisa bertahan beberapa jam. Namun, harus dikemas secara terpisah, antara kuah dan bahan mi celor lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com