Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudi Diduga Bandar Pil Koplo

Kompas.com - 12/06/2008, 08:37 WIB

Menurut Makmur, upaya polisi menemukan Rudi sudah dilakukan ke tempat-tempat yang biasa dia kunjungi, antara lain tempat kerja Rudi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Juga ke sejumlah rumah famili maupun rumah kawan-kawan dekat Rudi di Jakarta dan sekitarnya. Namun, Rudi tidak pernah muncul di tempat-tempat itu sejak kasus lima murid TK Sekar Bangsa keracunan permen koplo miliknya, Senin (9/6).

Tinggalkan RS

Sementara itu, lima murid TK korban permen koplo yang ternyata mengandung zat psikotropika sudah diizinkan meninggalkan RS Fatmawati. Adrian (6), murid TK B adalah yang paling akhir meninggalkan RS. Anak kedua dari dua bersaudara yang gemar makan permen ini menyantap lima permen koplo atau paling banyak di antara empat kawannya.

Seorang perawat RS Fatmawati menuturkan, Adrian merupakan murid TK Sekar Bangsa yang terakhir meninggalkan RS. Adrian dinyatakan sembuh meski harus istirahat untuk memulihkan kondisi tubuhnya. "Semalam (Selasa malam) Adrian pulang karena orangtuanya meminta dan memang sudah sehat," ujarnya.

Kepala TK Sekar Bangsa, Maria Suprapti alias Ati, kemarin memberi kelonggaran kepada kelima muridnya yang terkena musibah itu. Pihak sekolah mengizinkan mereka tidak masuk sekolah sampai betul-betul sembuh. Ati mengatakan, permen koplo yang dibawa seorang anak didiknya, Rida Wahyu, merupakan oleh-oleh ayahnya dari luar kota. Hal ini dia ketahui dari pernyataan sang ibu, Sri, saat di RS.

"Biasalah ibu-ibu kalau suaminya habis dari luar kota, beres-beres tas. Tapi, saya tidak menanyakan luar kotanya di mana. Saat itu dia menemukan permen cokelat itu. Karena takut meleleh dimasukkan ke kulkas. Dia mengira permen tersebut oleh-oleh untuk anaknya, Rida," ujar Ati. Ati mengaku sempat bertanya langsung perihal permen itu kepada ayah Rida, Rudi, namun Rudi tidak kooperatif. Rudi menolak memberikan keterangan kepada pihak sekolah dan berpesan agar berhubungan dengan istrinya saja , Ny Sri, jika ada sesuatu dengan anaknya.

"Bapaknya Rida tidak kooperatif. Ketika saya tanya, apakah benar permen ini dari dirinya, kemarahan Rudi memuncak. Dia mengatakan bahwa saya menuduhnya dan dia tidak ada waktu mengurusi hal seperti ini sebab harus bekerja. Saya heran kenapa dia marah, padahal anaknya juga jadi korban," ujar Ati. Setelah itu, Rudi langsung meninggalkan ruang kepala sekolah dan menghilang hingga kini. (yos)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com