"Belum tahu saya. Anda dapat informasi dari mana. Ini cukup mengagetkan kalau memang benar demikian," ujar AKBP Imam Santoso, saat dihubungi Tribun, Rabu.
Kapolres yang baru menjabat beberapa bulan tersebut juga mengaku belum menerima informasi adanya dugaan keterkaitan penangkapan bahan peledak tersebut dengan jaringan teroris.
"Belum sampai ke sana informasinya. Itu masih terlalu prematur dan dini penilaian seperti itu. Mari kita tungggu saja dulu informasi lengkapnya dari pihak BC. Untuk di laut merekalah yang berwenang. Kita di darat," kata Imam.
Kekagetan juga tersirat dari nada bicara Letkol Edwin. Meski sama-sama berwenang di perairan, tetapi khusus kasus penangkapan kapal itu pihaknya belum mendapat informasi.
Namun, Edwin menduga aksi penyelundupan ribuan karung bahan peledak sejenis potasium tersebut bukan ditujukan ke Kepri, melainkan ke daerah lain.
"Kalaupun masuk Karimun, kemungkinan hanya untuk transit. Mungkin saja tujuannya ke daerah lain atau negara lain dengan menggunakan kapal dan ABK dari Indonesia yang terbilang piawai dan nekat," sambung Edwin. (yahya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.