Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Wisata Tanpa Dinas Kebersihan

Kompas.com - 10/12/2009, 07:21 WIB

Beragam kendala

Namun, potensi yang besar ini agaknya memang sulit didorong untuk lebih maju lagi. Selain listrik, kondisi ekonomi setelah krisis moneter belum kembali seperti semula. Sarana dan prasarana juga semakin menurun kualitasnya karena kekurangan modal.

Baharuddin menyebutkan, semua kapal penumpang umum tidak ada yang laik jalan. Fasilitas keselamatan yang ada pun tidak memadai. Namun, hanya kapal itu yang bisa dipakai saat ini. ”Untunglah hingga saat ini tidak pernah ada kecelakaan yang merenggut banyak nyawa di wilayah kami,” ujar bupati.

Pegawai pemkab pun kesulitan untuk mencapai tempat kerja mereka dengan kapal. Pemkab hanya memiliki 10 kapal, sementara jumlah pegawai yang melaju dari darat ke kepulauan sekitar 400 orang. Namun, tidak semua kapal bisa beroperasi karena selalu ada yang rusak.

Kebersihan

Persoalan lain yang mengintai berkembangnya pariwisata adalah masalah kebersihan. Sampah tidak hanya di pulau, tetapi juga di laut. Jika menyelam di Kepulauan Seribu, terutama di sekitar pulau yang dihuni penduduk, di dalam laut akan banyak ditemukan kursi, kasur, dan barang-barang rongsokan lainnya. Kantong-kantong plastik juga melayang-layang di dalam air.

Kondisi ini semakin parah sejak tahun lalu ketika Pemprov DKI Jakarta menghapus suku dinas kebersihan dari organisasi Kabupaten Kepulauan Seribu. Alasannya, masalah sampah yang ada di atas pulau hunian bisa ditangani lurah dan camat setempat.

Namun, pada praktiknya, kemampuan lurah dan camat sangat terbatas. Mereka tidak menguasai pengelolaan sampah secara teknis. Apalagi menangani sampah-sampah yang ada di laut. Mereka sama sekali tidak mempunyai kemampuan teknis dan peralatan.

Contoh paling nyata tampak di Pulau Panggang, pulau dengan penduduk terpadat di kabupaten ini. Dengan kepadatan 400 orang per hektar, pemerintah setempat harus memikirkan bagaimana cara warga membuang hajat agar lingkungan tetap bersih.

Peliknya masalah kebersihan di Kepulauan Seribu tentu akan menjadi kendala pengembangan pariwisata. Kalau hanya mencari pantai yang kotor dengan hiasan sampah, warga tidak perlu naik ojek ke Kepulauan Seribu. Warga cukup datang ke pantai publik di Marunda yang saat ini memang sudah dipenuhi sampah, yang tak hanya dari darat, tetapi juga dari laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com