Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Industri Kecil Ikut Rontok

Kompas.com - 02/03/2011, 06:20 WIB

 

Sebagaimana usaha ikan hias, bengkel kaca gravir dan kusen alumunium pun turut terganggu bila aliran listrik terganggu. Hal itu diungkapkan Anar Apit, dua karyawan CV Karya Jaya Glass, usaha kaca patri, bevel, gravir, kusen alumunium.

 

Dengan banyaknya perangkat elektrik yang mereka gunakan, seperti cutter dan dumpul elektrik, alat untuk melubangi kusen alumunium hingga penghalus kaca, ada dua dampak negatif yang bisa terjadi, menurut mereka.

"Pesanan pasti tidak bisa diselesaikan tepat waktu," tutur Apit. Akibatnya, selain protes, pemesan bisa saja pindah ke produsen lainnya. Bisa juga bayaran ditunda.

Hal terakhir ini turut mengganggu perputaran roda bisnis mereka. "Kerjaan pesanan pun menumpuk kalau ada pemadaman. Kami mungkin diminta lembur oleh pemilik," tambah Atar.

 

Bisnis Laundry pun setali tiga uang. Penggunaan mesin cuci, mesin pengering dan strika elektrik sudah menjadi kebutuhan utama bisnis ini.

"Biaya laundry yang kami kenakan tidak hanya menurut hitungan pieces (per helai pakaian), tapi juga waktu pengambilan," tutur Ita, pemilik Fame Fresh Laundry. Ia membagi biaya penatu atas dua, normal dan ekspres. Harga mahal akan dikenakan pada pelanggan yang ingin mengambil pakaian dalam hitungan jam.

Bila ada pemadaman, pelanggan yang ingin layanan ekspres bisa saja marah. Selain itu, keuntungan akan tergerus karena bayaran mahal yang mereka kenakan pada proses ekspres harus diubah perhitungannya menjadi normal.

 

Sebagaimana diberitakan, PLN DKI Jakarta mengumumkan adanya pemadaman bergilir untuk wilayah DKI. Pemadaman disebabkan adanya gangguan pada 3 pembangkit di PLTGU Tanjung Priok. Pihak PLN menjanjikan akan segera memulihkan kondisi pada awal Maret ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com