Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Titik-titik Rawan

Kompas.com - 03/09/2011, 01:37 WIB

Puncak arus balik pemudik menggunakan bus juga diperkirakan hari ini dan besok. Kepala Terminal Bus Cicaheum, Bandung, Jujun Junaedi berujar, arus balik didominasi penumpang dari Jawa Tengah dan beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Tasikmalaya, Cirebon, dan Ciamis.

Prediksi puncak arus balik juga membuat pengelola terminal, stasiun kereta api, pelabuhan laut, serta Bandara Internasional Juanda, Surabaya, sibuk. Firston Mansyur dari Humas Bandara Internasional Juanda mengatakan, pemudik memburu tiket pada Sabtu dan Minggu agar bisa kembali bekerja hari Senin.

Sementara itu, antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang mulai tampak. ASDP menyediakan tenda sepanjang 32 meter dan kipas angin untuk penyeberang bersepeda motor.

Waspadai jalur rawan

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengimbau pemudik agar mewaspadai jalur rawan kecelakaan. Selain itu, pemudik juga diharapkan banyak beristirahat.

”Sekitar 65 persen kecelakaan terjadi karena faktor manusia. Karena itu, banyak istirahat adalah salah satu cara mengurangi risiko kecelakaan,” ujar Bambang di Stasiun Purwosari, Solo.

Sejumlah titik rawan kecelakaan karena buruknya infrastruktur. Jalan yang bergelombang, meski tampaknya sepele, bisa berakibat fatal. Untuk itu, angkutan Lebaran menjadi satu solusi guna meredam banyaknya pemudik bersepeda motor.

DPR setuju jika pemerintah mengajukan dana subsidi (public service obligation/PSO) khusus untuk angkutan Lebaran.

”Tujuannya, meminimalisasi angka kematian pemudik,” kata Wakil Ketua Komisi V DPR Nusyirwan Soejono. ”Dari awal, saya sudah sepakat apabila ada subsidi untuk angkutan Lebaran. Hanya saja dibutuhkan sistem dan mekanisme pembayaran yang pas sehingga tidak menyulitkan operator,” katanya.

Ditegaskan Nusyirwan, selama ini selalu ada ketidaktepatan dalam penghitungan PSO untuk kereta api. Padahal, sejak tahun 2000 ada PSO bagi kereta api. ”Bila pemerintah mampu memformulasikan penghitungan PSO dengan tepat, pasti kami kabulkan,” ujarnya.

Hingga hari-H Lebaran, misalnya, belum ada dana PSO terkucur bagi PT Kereta Api Indonesia, Rp 639 miliar. Dana subsidi bagi PT Pelni, Rp 900 miliar, juga belum cair.

Nusyirwan mengatakan, realisasi dana subsidi seharusnya didasari oleh pengabaian pemerintah terhadap kendaraan umum. ”Sudah terlalu lama perhatian terhadap angkutan umum sangat rendah. Akibatnya, rakyat memilih jalannya sendiri, naik sepeda motor,” katanya.

(WIE/HEI/RON/RYO/CHE/PRA/ACI/WER/NIT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com