Kejahatan di KRL ekonomi bukan sekali ini terjadi. Akhir Agustus lalu, Rian Hardiansyah (18) harus kehilangan jari-jari kaki kanan setelah diamputasi akibat terjatuh dari KRL ekonomi antara Stasiun Depok dan Citayam. Rian diduga didorong orang yang hendak merampas telepon genggamnya.
Kepala Stasiun Cilebut Asep Dodi mengakui, beberapa kali ada aduan penjambretan atau pencopetan yang hampir seluruhnya menimpa penumpang KRL ekonomi. Dia menduga hal itu disebabkan pintu kereta yang selalu terbuka, tidak seperti KRL nonekonomi (commuter line) yang menutup sebelum perjalanan. ”Biasanya juga ada petugas keamanan di KRL ekonomi, tetapi belakangan saya jarang melihatnya. Bisa jadi petugasnya dialihkan ke KRL nonekonomi,” tuturnya.
Dia hanya bisa mengimbau penumpang untuk tak memakai perhiasan atau menunjukkan telepon genggam saat perjalanan KRL. Selain itu, sebaiknya tidak berada di dekat pintu keluar karena di situ biasanya penjambret dan pencopet beraksi.
Jika standar pelayanan minimum diterapkan, tentu penjambret itu tak akan leluasa beraksi, karena pintu KRL harus ditutup saat berjalan.