Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembantaian di SPBU Shell Sunter

Kompas.com - 11/04/2012, 21:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Ia lalu menyusul rekan-rekannya yang lain menuju arah minimarket. Kali ini, tampak di dalam rekaman lainnya, gerombolan itu keluar masuk ke minimarket Circle K. Salah seorang petugas Circle K berseragam tampak berusaha berargumen dengan gerombolan pemuda ini sampai akhirnya dia keluar dari minimarket itu.

Sekali, petugas Circle K ini juga sempat diajak masuk dan seolah bertransaksi dengan beberapa pria dari gerombolan itu. Pria-pria itu tampak memberikan sesuatu kepada sang petugas. Tak jelas benda apakah itu.

Pukul 03.01

Sudah ada 10 orang pria yang sebagian besar berjaket hitam, berhelm, dan bercat putih di bagian pipi di dalam minimarket tampak mencari-cari sesuatu. Beberapa saat kemudian, tampak seorang pria diseret oleh enam orang gerombolan ini dari sebuah ruangan di samping kasir Circle K.

Sambil membawa linggis, kelompok ini terus menyeret pria itu keluar meski ia sempat meronta. Selanjutnya, satu orang pria lagi diseret sambil ditendang mukanya oleh gerombolan ini. Sedangkan satunya lagi, tampak dianiaya di depan SPBU.

Ada satu orang pria dari kelompok pelaku yang tampak mengatur pergerakan teman-temannya. Ia berdiri di pintu Circle K sambil mengacung-acungkan jarinya seperti memerintah sesuatu. Tidak seperti lainnya, muka pria itu tampak begitu jelas. Ia tidak memakai helm dan hanya mengenakan topi.

Pukul 03.03

Seluruh pria ini kembali ke sepeda motornya masing-masing. Namun sebelum itu, dua orang korban tampak kembali dianiaya dekat sepeda motor yang terparkir. Beberapa orang di antaranya ada yang menendang, ada pula yang menghujam korban dengan senjata tajam seperti celurit.

Tidak berhenti di situ, korban yaang tersungkur di jalan itu dipaksa berdiri dan menaiki sepeda motor. Ada dua sepeda motor yang berbonceng tiga. Dua korban diapit oleh dua orang pelaku di dua buah sepeda motor. Setelah itu, seluruh pelaku meninggalkan lokasi kejadian.

Dalam peristiwa ini, empat orang pemuda menjadi korban. Satu orang tewas, yakni Soleh (17). Tiga lainnya, yakni Zainal (19), Reza (16), dan Adrian (19), mengalami luka berat. Polisi hingga kini masih mengejar pelaku dan menelusuri motif di balik aksi brutal ini.

Dugaan sementara, peristiwa itu dipicu tewasnya Klasi (KLS) Arifin, staf khusus Panglima Armabar TNI AL, di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara, pada 31 Maret 2012. Saat itu, Arifin tewas dikeroyok sejumlah pemuda yang tergabung dalam komunitas motor.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menduga tewasnya Arifin juga terkait dengan aksi pembantaian di Kemayoran pada Minggu (8/4/2012). "Kejadian di tiga tempat itu berkaitan. Dugaan sementara ada balas dendam akibat peristiwa yang terjadi pertama tanggal 31 Maret itu," ucap Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com