Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Belum Masuk, Belum Dapat Dipastikan Identitas Pemukul Wartawan

Kompas.com - 23/05/2013, 03:53 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pemukulan juru warta di depan Istana Merdeka belum bisa dipastikan anak jendral. Karena laporan penganiayaan tersebut belum selesai dilakukan oleh Sukron, wartawan Sindo TV.

"Saya belum monitor, maka tunggu saja laporannya baru diselidiki," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto di Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta, Selasa (22/5/2013) malam. Dia mengungkapkan, saat ini wartawan yang terkena pukulan mahasiswa tersebut masih proses membuat laporan.

Insiden ini berlangsung saat ada gesekan emosi antarmahasiswa di depan Istana Merdeka. Ketika juru warta mencoba mengabadikan gambar, mahasiswa tersebut tidak terima dan segera memukul korban. "Nah kami mau dengar dulu apa yang dilaporkan dan siapa pelakunya biar nanti bisa kami lacak," ungkap Rikwanto.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Eko Bayuseno mengungkapkan dia belum mendapat laporan aksi pemukulan mahasiswa terhadap wartawan. Dia berjanji mengecek ke Polres Jakarta Pusat. "Saya cek dulu nanti ke Jakpus, saya belum dapat laporan," katanya.

Sebelumnya, berawal dari unjuk rasa, oknum mahasiswa Trisakti yang tengah berdemo di depan Istana Merdeka memukuli seorang wartawan Sindo TV yang sedang meliput. Diduga, oknum mahasiswa tersebut merupakan keluarga jendral.

Aksi pemukulan tersebut terjadi ketika ada gesekan antarmahasiswa yang berdemo di Jalan Medan Merdeka Utara ini pada Rabu (22/5/2013) sore. Melihat gesekan tersebut, wartawan Sindo TV, Sukron langsung mengambil gambar keributan itu.

Melihat pertengkarannya diliput oleh awak media, oknum mahasiswa yang tidak terima langsung mengejar Sukron. Awak media lainnya sempat berusaha untuk mencegahnya, tetapi wartawan yang kalah jumlah memilih mundur. Tak pelak Sukron menjadi bulan-bulanan oknum mahasiswa Trisakti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com