Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Kebijakan Pakai Jas, Anggota F-PKS Kenakan Batik

Kompas.com - 17/06/2013, 11:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang unik dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin (17/6/2013) pagi ini. Mayoritas anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) menggunakan kemeja batik sebagai bentuk protes kepada Badan Kehormatan DPR.

"Kami hari ini juga ada yang pakai jas, ada yang batik. Ini merupakan bentuk sikap kami dalam mengkritisi keputusan BK yang mewajibkan anggota dewan untuk memakai jas," ujar Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Senin (17/6/2013).

Menurut Hidayat, penggunaan jas tidak ada relevansinya dengan kinerja anggota dewan. Sehingga, ia pun tidak mewajibkan anggota Fraksi PKS untuk hadir dengan mengenakan jas. Pantauan Kompas.com, selain Hidayat, tampak pula anggota Fraksi PKS lain yang menggunakan batik seperti Ecky Awal Mucharram dan Indra.

Sebelumnya, BK DPR mengeluarkan keputusan pada Selasa (11/6/2013) pekan lalu terkait kerapihan anggota dewan. Di dalam rapat itu diputuskan bahwa seluruh anggota dewan pria diwajibkan menggunakan jas. Sementara untuk anggota dewan wanita, ketentuan ini masih dibicarakan lebih lanjut.

Pada Senin pagi ini, DPR menggelar rapat paripurna dengan agenda pengesahan RAPBN-P 2013. Anjuran BK untuk menggunakan jas tampak dituruti sebagian besar anggota dewan meski ada pula yang masih menggunakan kemeja tanpa jas atau pun batik. Meski tak menggunakan jas, belum ada teguran yang diberikan BK.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

    BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

    Nasional
    Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

    Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com