Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Antisipasi Aksi Mesum di Jakarta Night Festival

Kompas.com - 21/06/2013, 08:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta Night Festival alias Malam Muda Mudi yang menjadi bagian Hari Ulang Tahun Ke-482 Jakarta diantisipasi dari praktik mesum. Ribuan personel Satuan Polisi Pamong Praja akan disebar di tengah hajatan yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (22/6/2013) dalam mengantisipasi hal itu.

"Ya itu Satpol PP kan ribuan kita kerahkan," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balaikota, Kamis (20/6/2013) sore. Mantan Wali Kota Surakarta itu mengungkapkan, tujuan penyelenggaraan Malam Muda Mudi adalah menghadirkan kegembiraan bagi rakyat DKI Jakarta.

Namun, apakah acara itu disalahgunakan atau tidak, Jokowi mengakui soal itu dikembalikan lagi kepada masyarakat. "Ya di mana pun disalahgunakan ya bisa saja, di KBT (Kanal Banjir Timur) ada, di taman ada itu, jadi tergantung individunya saja," ujar dia.

Acara Malam Muda Mudi merupakan bagian dari serangkaian kegiatan malam puncak perayaan HUT Ke-486 DKI Jakarta. Perayaan malam puncak HUT Ke-486 DKI Jakarta ditandai dengan arak-arakan tumpeng dari Balaikota ke Bundaran HI pada pukul 18.00 WIB.

Pada pukul 20.00, acara akan dipusatkan di panggung utama, yang akan dipasang di sisi tenggara Monumen Nasional. Acara Malam Muda Mudi itu akan berlangsung pukul 21.00-22.00 WIB.

Namun, pengalihan arus lalu lintas sudah akan dimulai sejak pukul 16.00 WIB, secara bertahap, hingga penutupan total pada pukul 18.00 WIB. Seusai acara, semua panggung hiburan akan langsung dibereskan karena lokasi itu akan disiapkan untuk acara Jakarta International 10K di Monas pada 23 Juni 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

    Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

    Megapolitan
    2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

    2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

    Megapolitan
    Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

    Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

    Megapolitan
    Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

    Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

    Megapolitan
    Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

    Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

    Megapolitan
    Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

    Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

    Megapolitan
    2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

    2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

    Megapolitan
    Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

    Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

    Megapolitan
    Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

    Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

    Megapolitan
    Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

    Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

    Megapolitan
    Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

    Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

    Megapolitan
    Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

    Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

    Megapolitan
    Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

    Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

    Megapolitan
    Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

    Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

    Megapolitan
    Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

    Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com