"Saya lihat ada tiga orang yang kejar-kejaran di sebelah kanan saya. Di sebelah kiri ada lima orang yang kejar-kejaran," kata Abdul saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Jalan Remaja II, Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (4/7/2013).
Saat itu, Abdul mengaku sedang pulang kerja dari arah Pondok Gede. Dia tidak tahu mengapa orang-orang tersebut berlari. Dia tidak sadar terkena peluru nyasar. Hanya saja, dia merasakan lengan kirinya terasa pegal.
"Saya dengar suara letusan pertama, duar, yang saya rasain tangan saya langsung pegel," ujar Abdul.
Tak sadar dirinya terkena peluru nyasar, Abdul masih sempat mengendarai sepeda motor. Ia baru menyadari kalau terkena tembakan setelah bunyi letusan kedua kalinya.
"Saya langsung ke pangkalan ojek sebelah kiri jalan. Saya minta tukang ojek lihatin ada darah apa enggak, pas dibuka udah ngucur banyak darah," ujar Abdul.
Melihat hal tersebut, tukang ojek sekitar lokasi langsung mengarahkan Abdul untuk melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Ciracas. Petugas di Polsek Metro Ciracas yang melihat Abdul mengeluarkan banyak darah kemudian mengantarnya ke RS Polri. Lantaran kejadian tersebut masuk wilayah hukum Polsek Metro Makassar, Abdul pun membuat laporan di Polsek Makassar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.