Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari ini Pembukaan Pendaftaran Siswa Tahap IV di DKI

Kompas.com - 15/07/2013, 09:59 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka pendaftaran siswa baru tahap ke-4 mulai Senin (15/7/2013). Penerimaan peserta didik baru (PPDB) dibuka untuk jalur provinsi di mana semua siswa di wilayah DKI Jakarta boleh mendaftar di sekolah negeri yang diinginkan. Sekolah yang dimaksud adalah sekolah yang masih menyediakan kursi kosong.

Informasi yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, hingga hari ini terdapat 2.669 kursi kosong. Rinciannya, ada 117 kursi kosong untuk SMA, 63 kursi untuk SMK, 289 kursi untuk SMP, dan 2.200 kursi untuk SD.

"Pendaftaran kami buka lagi mulai hari Senin sampai Rabu (17/7/2013). Harapan kami siswa dan orangtua siswa memanfaatkan kesempatan ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto.

Menurut Taufik, kursi kosong itu ada karena masih banyak siswa yang tidak melapor diri setelah dinyatakan diterima. Kasus berikutnya karena kurang cermatnya strategi siswa maupun orangtua siswa mendaftarkan ke sekolah yang diinginkan. Seharusnya, perpaduan sistem online (dalam jaringan) maupun zonasi atau jalur lokal memungkinkan siswa mengisi kursi yang disediakan.

“Memang ada sekolah yang berada di pemukiman yang penduduknya mulai berkurang. Hal ini terjadi karena perkembangan kota yang menuntut warga meninggalkan kawasan tertentu,” katanya.

Kursi kosong untuk tingkat SMP masih tersedia di SMP 5 sebanyak 3 kursi, SMP 22 (4 kursi), SMP 29 (2), SMP 39 (1), SMP 40 (1),  SMP 47 (1), SMP 53 (1), SMP 54 (7), SMP 60 (2), SMP 65 (3), SMP 76 (1), SMP 77 (1), SMP 78 (1), SMP 108 (4), SMP 112 (3), SMP 113 (1), SMP 115 (3), SMP 119 (3),  SMP 120 (24), SMP 126 (4),  SMP 129 (3), SMP 140 (6),  SMP 143 (2),  SMP 144 (2), SMP 145 (3), SMP 146 (4), SMP 148 (1), dan SMP 162 (6). Adapun SMP 166 masih tersedia 1 kursi,  SMP 179 (1), SMP 181 (2), SMP 183 (1), SMP 187 (1), SMP 193 (1), SMP 209 (2), SMP 212 (1),  SMP  221 (4),  SMP 230 (1),  SMP 232 (1),  SMP 237 (1), SMP 244 (2), SMP 262 (3), SMP 268 (1), SMP 273 (1), SMP 277 (1), SMP 279 (3), SMP 282 (11), dan SMP 283 (2).

Adapun kursi kosong untuk SMA ada di SMA 10 (1), SMA 11 (1), SMA 13 (5), SMA 18 (2), SMA 19 (6), SMA 41 (7), SMA 50 (1), SMA 61 (1), SMA 66 (1), SMA 75 (1), SMA 76 (4), SMA 80 (5), SMA 81 (2), SMA 83 (1), SMA 95 (1), SMA 107 (2), dan SMA 115 (1). Adapun kursi kosong untuk SMA ada di SMK 61 sebanyak 62 kursi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com