Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2013, 19:32 WIB
Penulis Suharjono
|
EditorLaksono Hari Wiwoho

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Kampung Apung, Kapuk, Jakarta Barat, menunggu sikap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membenahi kawasan tersebut. Jika Pemprov tak kunjung melakukan perbaikan, warga siap menuntut.

Mantan Ketua RW 01, Kapuk, Juhri, mengatakan, kondisi kampungnya semakin memprihatinkan. Sembilan bulan lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sempat mengunjungi kawasan tersebut. Dalam kunjungannya, kata Juhri, Jokowi berjanji untuk menata kampung tersebut.

"Kondisinya semakin memprihatinkan. Masyarakat masih berharap kepada pemerintah agar kampung ini segera dibenahi," katanya kepada Kompas.com, Rabu (17/7/2013).

Ia mengatakan, sampai sekarang pemerintah setempat belum memiliki kajian terhadap kondisi kampung tersebut. Ia dan warga di sana menunggu peran aktif pemerintah dalam pembenahan kampung. Jika pemerintah tak segera mengambil tindakan, Juhri siap menuntut Pemprov DKI.

"Kalau sampai awal tahun 2014 pemerintah belum mulai membenahi Kampung Apung, saya bersama masyarakat akan mengambil action menuntut kepada pemerintah provinsi," ujarnya.

Juhri menyebutkan, kondisi sejumlah fasilitas umum, seperti mushala dan rumah belajar, di kampung tersebut semakin buruk. Hal itu dikarenakan bangunan-bangunan itu terendam genangan air permanen.

Juhri menilai, pembenahan Kampung Apung merupakan tanggung jawab pemerintah karena kampung tersebut tidak terletak di bantaran kali, tetapi tanah warga yang sah sesuai Badan Pertanahan Nasional.

Jokowi sempat berkunjung ke Kampung Apung pada November 2012. Ia berjanji untuk segera membenahi kampung tersebut. Ia meminta Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat untuk menangani rumah pompa di sana, mengalihfungsikan permakaman menjadi sekolah, serta berencana membangun rumah susun. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda pembangunan di tempat tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

PSI Dukung Kaesang Maju Pilkada Depok, PDI-P: Apa Tak Percaya Kader Sendiri?

PSI Dukung Kaesang Maju Pilkada Depok, PDI-P: Apa Tak Percaya Kader Sendiri?

Megapolitan
Warga Ujung Menteng Bertahun-tahun Buang Tinja ke Kali, Baru Nurut Usai Dibuatkan Septic Tank

Warga Ujung Menteng Bertahun-tahun Buang Tinja ke Kali, Baru Nurut Usai Dibuatkan Septic Tank

Megapolitan
Sengsaranya Pejalan Kaki di Trotoar Pasar Induk Cibitung, Terpaksa 'Mengalah' dan Menahan Napas akibat Sampah Berserakan

Sengsaranya Pejalan Kaki di Trotoar Pasar Induk Cibitung, Terpaksa "Mengalah" dan Menahan Napas akibat Sampah Berserakan

Megapolitan
Warga Tolak Puskesmas Glodok Dibangun di Lapangan, Pemkot Jakbar: Itu Lahan Pemda

Warga Tolak Puskesmas Glodok Dibangun di Lapangan, Pemkot Jakbar: Itu Lahan Pemda

Megapolitan
Proyek Monorel yang Juga Mangkrak Belasan Tahun di Jakarta dan Rusak Estetika

Proyek Monorel yang Juga Mangkrak Belasan Tahun di Jakarta dan Rusak Estetika

Megapolitan
Kali Irigasi Jaktim Kini Lebih Bersih, Sebelumnya Banyak Tinja Mengambang

Kali Irigasi Jaktim Kini Lebih Bersih, Sebelumnya Banyak Tinja Mengambang

Megapolitan
Riang Prasetya Sebut Karyawatinya Diteror Usai Pembongkaran Ruko Pluit

Riang Prasetya Sebut Karyawatinya Diteror Usai Pembongkaran Ruko Pluit

Megapolitan
Rumah Warga di Bungur Jakpus Terbakar, 65 Personel Damkar Diterjunkan

Rumah Warga di Bungur Jakpus Terbakar, 65 Personel Damkar Diterjunkan

Megapolitan
ART Asal Pemalang Nangis Dipelukan Ayah Saat Hakim Tunjukkan Foto Penyiksaan

ART Asal Pemalang Nangis Dipelukan Ayah Saat Hakim Tunjukkan Foto Penyiksaan

Megapolitan
Izin Kampus Dicabut, Mahasiswa STIE Tribuana Bekasi: Kami Mau Pindah, tapi Dipersulit

Izin Kampus Dicabut, Mahasiswa STIE Tribuana Bekasi: Kami Mau Pindah, tapi Dipersulit

Megapolitan
Santainya Orangtua Turunkan Anak Depan Sekolah, Padahal Sedang Macet

Santainya Orangtua Turunkan Anak Depan Sekolah, Padahal Sedang Macet

Megapolitan
Soal Kaesang Jadi Cawalkot Depok, DPC PDI-P: Bisa, Sangat Mungkin

Soal Kaesang Jadi Cawalkot Depok, DPC PDI-P: Bisa, Sangat Mungkin

Megapolitan
'Rakyat Miskin Ditindak Cepat, tapi Pembongkaran Ruko di Pluit Lambat, Pemkot Jakut Tak Adil!'

"Rakyat Miskin Ditindak Cepat, tapi Pembongkaran Ruko di Pluit Lambat, Pemkot Jakut Tak Adil!"

Megapolitan
PDI-P: Mas Kaesang Bisa Jadi Wali Kota Depok Tanpa PSI

PDI-P: Mas Kaesang Bisa Jadi Wali Kota Depok Tanpa PSI

Megapolitan
Fakta Mal Lippo Plaza Ekalokasari Bogor Terbakar, Titik Api hingga Petugas Sekuriti Sesak Napas

Fakta Mal Lippo Plaza Ekalokasari Bogor Terbakar, Titik Api hingga Petugas Sekuriti Sesak Napas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com