Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aji Mumpung Menjaring Rupiah Lewat Bedug

Kompas.com - 21/07/2013, 10:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA.KOMPAS.com - Lebih dari 20 tahun, Beni (48), berjualan bedug di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusar. Ia menggelar dagangannya dua kali dalam setahun.

"Pas Ramadhan begini sama Lebaran Haji," ucap pria asli Tanah Abang ini, kepada Kompas.com, Jakarta, Sabtu (20/7/2013).

Sehari-hari Beni bekerja sebagai pedagang kambing di Pasar Impres Tanah Abang. Lantaran bekerja sebagai pedagang kambing, Beni mengaku tidak kesulitan mendapatkan bahan baku berupa kulit.

Kulit kambing ia peroleh dari Pasar Impres. Beni lebih memilih membeli bahan kulit yang sudah kering. Di saat cuaca tak menentu seperti sekarang ini, sulit baginya untuk mengeringkan kulit kambing sendiri.

"Kalau ujan begini susah ngeringin. Tapi emang biasanya kita pakai yang udah kering. Kalau pakai yang basah kita jemur sendiri, enggak kering. Bisa ada belatung," jelas Beni.

Sementara itu, drum didapatkan dari Manggarai. Drum-drum ini adalah bekas wadah parfum. Ada juga drum bekas bahan kimia. Namun, ia tak memilih itu karena bau dan berbahaya.

KOMPAS.com/Estu Suryowati Ahmadi memasang baut di dalam drum kapasitas 200 liter, Jakarta, Sabtu (19/7/2013). Pekerjaan ini harus dilakukan dua orang.

Untuk drum berkapasitas 200 liter dibeli dengan harga Rp 120.000. Drum sedang berkapasitas 100 liter diambil dengan harga Rp 80.000. Sementara, drum kecil muat 50 liter didapatnya dengan harga Rp 40.000.

Budi, salah seorang produsen bedug, sama seperti Beni. Ia pun menjadikan pekerjaan ini sebagai aji mumpung. Pria asal Surabaya ini sehari-hari bekerja sebagai tenaga proyek.

Baik Beni maupun Budi, tidak pernah menggarap bedug kecil. Menurut Budi, tong-tong berukuran kecil relatif lebih sulit didapat. Mereka malah lebih memilih menggarap bedug berkaki, meski harga bambu melonjak tajam.

"Tahun lalu harga per lonjor Rp 90.000. Sekarang abis BBM naik jadi Rp 150.000," ujar Beni.

Bedug-bedug yang selalu meramaikan momen lebaran dibandrol dengan harga bervariasi. Bedug berukuran kecil dihargai Rp 150.000 - Rp 175.000. Sementara bedug sedang harganya antara Rp 350.000 hingga Rp 400.000. Sementara bedug besar dan berkaki dibandrol dengan harga Rp 575.000 - Rp 600.000. Semuanya berbahan baku kulit kambing.

"Kalau untuk kulit sapi beda harganya, yang besar ini (drum kapasitas 200 liter) dijualnya sampai Rp 900.000," kata Budi.

Dalam memproduksi bedug, Budi dibantu dua orang pekerja, Anton dan Ahmadi. Anton sudah bekerja untuk Budi tiga tahun terakhir, sementara Ahmadi baru satu tahun.

Adapun proses produksinya, mula-mula drum dikosongkan, dibuka bagian alas dan tutup tabung. Sementara itu kulit yang sudah kering direndam kembali supaya tidak kaku, luwes.

"Kalau kambing paling satu jam rendamnya. Kalau kulit sapi lama ini, bisa seharian," lanjut Budi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com