Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Korban Banjir Kampung Pulo

Kompas.com - 23/07/2013, 09:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir akibat hujan deras di hulu Sungai Ciliwung membuat sebagian besar warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, mesti terjaga dari tidur lelap hingga pagi hari. Tak hanya itu, sebagian dari mereka yang tempat tinggalnya direndam banjir pada ketinggian membahayakan pun mesti mengungsi.

Sebagian dari mereka ada yang tidur di tepi Jalan Jatinegara Barat, depan Pasar Jatinegara. Sahrul (54), misalnya, warga RT 10 RW 02 Kampung Pulo, ini mesti mengurungkan niatnya untuk kembali ke rumahnya, Selasa (23/7/2013) sekitar pukul 02.30 WIB. Ia beserta keluarga mengungsi di tempat teman lantaran tempat tinggalnya terendam banjir.

"Di rumah airnya deres, malah kenceng setinggi betis. Sekarang ditempat temen, udah enggak kuat saya dinginnya. Ini kirain udah surut, enggak tahunya belum," kata Sahrul kepada Kompas.com, Selasa dini hari.

Berbagai aktivitas kegiatan warga pun menjadi terganggu akibat banjir kali ini. Sudah sering lokasi tempat tinggal mereka harus terendam banjir ketika debit air Sungai Ciliwung meluap. Di bulan puasa kali ini saja, kegiatan ibadah pun mesti terganggu dengan adanya musibah tersebut.

"Jadi keganggu semua, ya usaha, tidur. Orang saya mau tarawih tadi jadi enggak tarawih, mushalanya kerendem," kata Adeng (52), warga RT 06 RW 02, Kampung Pulo lainnya itu.

Adeng menuturkan, banjir yang menerpa wilayah Kampung Pulo saat ini sudah bukan musiman lagi. Apabila hujan turun dalam sehari saja, air di permukaan Sungai Ciliwung itu sudah naik merendam rumah warga. Perubahan alam itu menurutnya sudah jauh berbeda dirasakan ketika dirinya masih kecil.

"Sekarang udah enggak pake tiap tahun, tiap hujan, naik aja tuh. Udah dangkal kalinya," ucap Adeng.

Sementara Ibong (58), pedagang yang mengontrak di dalam Gang IV RT 03 RW 07 Kampung Pulo, mengungsi dengan tidur di tepian Jalan Jatinegara Barat, depan Pasar Jatinegara. Ibong yang kesehariannya menjadi pedagang ikan keliling di dalam pasar itu terpaksa terjaga berselimut dinginnya malam bersama beberapa teman satu kontrakannya.

"Sekarang mau turun ke kontrakan udah enggak bisa. Dulu juga gitu, udah sering kayak gini, terkadang sampai ke loteng jadi bantal sama baju dibuangin saja semua kena lumpur. Tiap tahunlah di sini kena terus. Enggak bisa turun," ujar warga asli Sukabumi ini.

Sebagian besar warga juga menjalankan sahur dengan kondisi rumah mereka yang terendam banjir. Bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) terlihat datang dan dibagikan oleh beberapa petugas hansip dan dibantu warga lainnya untuk persiapan ibadah sahur warga. Bantuan makanan jadi yang diberikan berupa makanan kotak.

Pantauan Kompas.com, hingga Selasa dini hari, situasi di lorong jalan setapak permukiman rumah warga, sejumlah warga berjaga di depan rumah mereka. Banyak warga masih terlihat berlalu lintas di sekitar lokasi.

Rumah Sakit Hermina, tak jauh dari tempat tinggal warga, menjadi lokasi pengungsi di area parkir. Ratusan kendaraan bermotor warga terlihat diparkir depan area Jalan Jatinegara Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com