Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan, kejadian berawal saat Aiptu Dwiyatna berangkat kerja dari rumahnya di Pamulang Barat, Rabu (7/8/2013). Sekitar pukul 04.30, dia melintas di depan Rumah Sakit Sari Asih Ciputat.
Tiba-tiba terdengar bunyi letusan. Seorang saksi yang sedang merokok dan minum kopi di depan RS mendengar satu kali letusan pistol. Tak lama, dia melihat seseorang jatuh dari motor yang dikendarainya. Dia adalah Aiptu Dwiyatna.
Kemudian, bersama dengan warga sekitar, saksi membawa Aiptu Dwiyatna ke UGD RS Sari Asih Ciputat untuk mendapatkan pertolongan. Namun, nyawa polisi berusia 50 tahun tersebut tak tertolong dan mengembuskan napas terakhir di RS.
Polisi sudah mengamankan senjata Aiptu Dwiyatna berjenis revolver nomor AAY6162 dengan jumlah peluru lima butir.
Sementara Kepala Kepolisian Sektor Cilandak Komisaris Sungkono mengatakan, anggotanya tersebut ditembak oleh pelaku tak dikenal saat ingin menjalankan shalat subuh di salah satu masjid di jalan tersebut.
Tempat kejadian perkara berada pada jarak 3 hingga 4 kilometer dari rumah korban, tetapi berjarak sekitar 200 meter dari masjid yang dituju. Aiptu Dwiyatna diterjang timah panas di kepala bagian kanan belakang hingga tewas.
"Kami belum mengetahui siapa pelaku atau dugaan siapa pelaku. Masih dalam penyelidikan," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.