Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluru Penembakan Polisi Teridentifikasi, Jenis Senjata Masih Belum Diketahui

Kompas.com - 19/08/2013, 05:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim penyidik telah mengidentifikasi jenis kaliber peluru yang digunakan dua pelaku penembakan Aipda Kushendratna dan Bripka Ahmad Maulana. Kendati demikian, polisi belum juga dapat menyimpulkan jenis senjata pelaku.

"Kami belum bisa menyimpulkan (dari senjata) jenisnya apa," aku Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar di Jakarta, Minggu (18/8/2013). Menurut dia, meski peluru sudah diketahui jenis dan kalibernya, jenis senjata yang bisa menggunakan peluru tersebut bisa beragam merek.

Boy juga mengatakan bahwa kepolisian masih menyelidiki apakah senjata pelaku memang buatan pabrik atau rakitan. Bisa jadi pula, tambah dia, senjata pelaku adalah rakitan tetapi menggunakan laras buatan pabrik.

Seperti diketahui, dari hasil olah tempat kejadian perkara, penyidik menemukan selongsong peluru kaliber 9,9 milimeter. Selain itu didapatkan pula peluru dari tubuh korban. Polisi juga sudah membuat sketsa dua pelaku penembakan.

Menurut Boy, kasus penembakan ini sudah masuk kategori kejahatan luar biasa. Meski demikian, Boy menolak menyimpulkan bahwa pelaku adalah anggota kelompok teroris yang sudah teridentifikasi polisi, meski menduga mereka adalah teroris.

"Ini terlihat dari modus operandinya, kemudian dari sasaran mereka yang merupakan anggota kami," kata Boy. Polda Metro Jaya, imbuh dia, telah berkoordinasi dengan Polda Banten dan Polda Jawa Barat untuk mengungkap dan mengejar pelaku kasus ini.

Lokasi penembakan, sebut Boy, ada di daerah yang masuk Provinsi Banten tetapi ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Selain melibatkan kepolisian daerah lain, Polda Metro Jaya juga menggandeng TNI untuk pengungkapan kasus ini, terutama dari unsur intelijen. "Diharapkan, jaringan intelijen TNI bisa memberikan informasi kepada kami," ujar dia.

Aipda Kus Hendratna ditembak orang tak dikenal di Jalan Graha Raya, Pondok Aren, Kelurahan Prigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (16/8/2013) malam. Dia ditembak mati tepat di depan Masjid Bani Umar.

Sementara itu, Bripka Maulana, yang mengemudikan mobil Toyota Avanza milik tim buser kepolisian, tewas ditembak pula saat keluar mobil setelah sebelumnya menabrak motor pelaku hingga mereka terjatuh. Sempat terjadi baku tembak di lokasi kejadian, antara pelaku dan tiga anggota polisi lain yang berada di mobil Avanza. Pelaku kabur dengan motor rampasan milik warga, bernomor polisi B 6220 SFS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com