Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Pertama, PKL Blok G Gratis Biaya Listrik dan Air

Kompas.com - 23/08/2013, 21:07 WIB
Rahmat Patutie

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Pusat I Palmerah Pasar Blok G PD Pasa Jaya Made Ringgahadi mengatakan, pedagang yang menempati kios di Blok G akan dibebaskan dari biaya apa pun pada bulan pertama. Itu merupakan bonus dari PD Pasar Jaya selaku pengelola Blok G.

"Bulan pertama free untuk listrik dan Biaya Pengelolaan Pasar (BPP)," kata Made kepada wartawan di Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2013).

Made mengatakan, bonus tadi di luar enam bulan pertama biaya sewa yang digratiskan pemda. Setelah gratis biaya pada bulan pertama, PKL tidak perlu membayar uang sewa selama enam bulan, tetapi hanya air dan listrik yang harus ditanggung.

PD Pasar Jaya akan bertindak tegas apabila pedagang tidak membuka tempat selama beberapa waktu dan tidak membayar kewajiban seperti listrik dan air. Bagi yang melanggar, kios tersebut akan disegel atau ada pembatalan tempat.

Selain itu, PKL yang direlokasi ke Blok G juga akan diberi bantuan pinjaman modal oleh koperasi. PD Pasar Jaya aka menunjuk pengelola koperasi, yakni orang-orang yang aktif dari pengelolaan sebelumnya maupun akan diganti dengan orang-orang baru.

"Dana dari pihak bank, bukan dari APBD. Yang pasti pinjamannya sesuai dengan omzet aset dia (PKL) lah," katanya.

Made mengatakan, hari ini diperkirakan ada pembagian kunci kepada 100-200 pedagang. Pada pembagian kunci kemarin, telah dibagikan kepada 302 pedagang. Made mengatakan, sekitar 80 persen kios telah diserahkan kepada pedagang hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com