Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2013, 12:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok pemuda dari kompleks Resimen Zeni Konstruksi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Menzikon TNI AD) dan kelompok pemuda lain yang diduga merupakan warga Ciracas dan Cipayung, Jakarta Timur, terlibat bentrokan Minggu (25/8/2013) dini hari. Akibat keributan tersebut, seorang pemuda warga Cipayung, MS (16), dilaporkan tewas tertembak senjata api pada bagian punggung kanan. Adapun MR (19), warga Ciracas, terkena luka tembak pada paha kanan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, peristiwa itu terjadi ketika beberapa anak muda berinisial Vl, Da, bersama tiga rekan wanita yang belum diketahui identitasnya hendak mengantar Da ke rumahnya di Kompleks Menzikon TNI AD, RT 1 RW 10, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Pada saat melintas depan Pos RW 1, ada sekelompok pemuda lain warga Kompleks Menzikon TNI AD yang tengah nongkrong di tempat tersebut.

Kelompok pemuda di Pos RW 1 itu menggoda tiga rekan wanita saudara Vl. Karena tak ditanggapi, para pemuda tersebut mencegat dan mengeroyok Vl. Petugas pos jaga yang berada di Kompleks Menzikon kemudian mendatangi dan mengamankan Vl, Da, serta tiga rekan wanita korban. Namun, tak berselang lama, sekitar 20 pemuda kawan Vl mendatangi lokasi itu untuk melakukan pembalasan. Namun, di jembatan pintu gerbang Menzikon, mereka sudah dihadang oleh warga Kompleks Menzikon TNI AD. Akibatnya terjadi tawuran dan hingga dibubarkan oleh anggota jaga Markas Mezikon dengan meletuskan tembakan senjata api.

Kelompok pemuda itu kabur dan dikejar sampai depan Kantor Kepolisian Sektor Pasar Rebo. Polisi datang untuk memisahkan dan membubarkan aksi tersebut sampai situasi mereda.

Salah satu warga Kompleks Menzikon TNI AD berinisial ZA (38) mengalami luka pada kaki kiri akibat terkena senjata tajam. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Kepala Kepolisian Sektor Pasar Rebo Komisaris Sutardi mengatakan, kasus tersebut kini ditangani Polres Metro Jakarta Timur. Belum ada pelaku yang diamankan dari kejadian ini.

"Kami sedang menyelidiki apakah korban yang tewas karena luka tembak. Kami masih belum mengetahui asal pelurunya," ujar Sutardi saat dihubungi wartawan, Senin siang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Merintih Saat Dianiaya Suami, Bilang “Jangan Pak, Ampun”

Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Merintih Saat Dianiaya Suami, Bilang “Jangan Pak, Ampun”

Megapolitan
Seandainya Polisi Segera Tangani KDRT Suami-Istri di Jagakarsa, Mungkinkah 4 Anaknya Bisa Terselamatkan?

Seandainya Polisi Segera Tangani KDRT Suami-Istri di Jagakarsa, Mungkinkah 4 Anaknya Bisa Terselamatkan?

Megapolitan
4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa Meninggal dalam Waktu Hampir Sama

4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa Meninggal dalam Waktu Hampir Sama

Megapolitan
Harga Cabai di Pasar Tomang Barat Makin 'Pedas', padahal Kualitasnya Menurun

Harga Cabai di Pasar Tomang Barat Makin "Pedas", padahal Kualitasnya Menurun

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, F-Demokrat: Kemunduran Demokrasi

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, F-Demokrat: Kemunduran Demokrasi

Megapolitan
Kenapa Polisi Tak Langsung Tangkap Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Usai Terima Laporan KDRT?

Kenapa Polisi Tak Langsung Tangkap Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Usai Terima Laporan KDRT?

Megapolitan
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Lagi Selama 3 Pekan Berturut-turut, tapi Dipastikan Masih Terkendali

Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Lagi Selama 3 Pekan Berturut-turut, tapi Dipastikan Masih Terkendali

Megapolitan
Kasus di Bekasi dan Jagakarsa: Mendesaknya Penanganan Serius Laporan KDRT

Kasus di Bekasi dan Jagakarsa: Mendesaknya Penanganan Serius Laporan KDRT

Megapolitan
Ayah Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Komnas Perempuan: Bukti KDRT Berpotensi pada Femisida

Ayah Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Komnas Perempuan: Bukti KDRT Berpotensi pada Femisida

Megapolitan
Dirkrimum Polda Metro Kombes Hengki Haryadi Naik Pangkat Jadi Brigjen, Bertugas sebagai Penyidik Bareskrim

Dirkrimum Polda Metro Kombes Hengki Haryadi Naik Pangkat Jadi Brigjen, Bertugas sebagai Penyidik Bareskrim

Megapolitan
Kurir Narkoba di Kalideres Dapat Upah Rp 2 Juta Tiap Antar Paket Sabu

Kurir Narkoba di Kalideres Dapat Upah Rp 2 Juta Tiap Antar Paket Sabu

Megapolitan
Pria di Jagakarsa Aniaya Istri dan Diduga Bunuh 4 Anaknya, Tak Kuat Pikul Beban Hidup?

Pria di Jagakarsa Aniaya Istri dan Diduga Bunuh 4 Anaknya, Tak Kuat Pikul Beban Hidup?

Megapolitan
'Aku Tunggu Mama di Surga', Ucapan Terakhir Siswa SD di Bekasi yang Meninggal karena Kanker Tulang

"Aku Tunggu Mama di Surga", Ucapan Terakhir Siswa SD di Bekasi yang Meninggal karena Kanker Tulang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Mengaku Nikah Siri | Pelaku Tak Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT

[POPULER JABODETABEK] Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Mengaku Nikah Siri | Pelaku Tak Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK48B Stasiun Tebet-Kampung Melayu

Rute Mikrotrans JAK48B Stasiun Tebet-Kampung Melayu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com