"Untuk motor sekitar 2.900, mobil bisa 300-400," ungkap Kepala Humas Daops I PT KAI Sukendar Mulya di Stasiun Bogor, Selasa (27/8/2013).
Sukendar menjelaskan, Stasiun Bogor ditertibkan melalui dua tahap, yang pertama pada 27 Desember 2012 dan yang kedua pada 6 Juni 2013. Stasiun ini menjadi satu dari 64 stasiun yang ditertibkan dari kios pedagang oleh PT KAI dari kurun sejak penertiban pertama di Stasiun Depok Baru pada 10 Desember 2012, hingga penertiban terakhir di Stasiun Cikini pada 22 Agustus 2013.
"Untuk Stasiun Bogor, ada sekitar 110 kios yang ditertibkan," jelasnya.
Dengan tersedianya lahan parkir ini, kata Sukendar, pemilik kendaraan pribadi dari kota-kota satelit Jakarta seperti dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dapat memarkirkan kendaraannya di stasiun. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan dengan naik KRL Commuter Line.
"Target kita kan juga agar kemacetan di Kota Jakarta dapat berkurang," katanya.
Saat ini, lanjut Sukendar, ada 585 perjalanan KRL Commuter Line dengan rata-rata sekitar 550 ribu penumpang per harinya. Ditargetkan pada 2018, KRL Commuter Line dapat mengangkut 1,2 juta penumpang dengan sekitar 900 perjalanan setiap harinya.
"Kereta akan ditambah terus untuk mengurai kepadatan penumpang di pagi hari dan sore hari. Target kita ingin menjadikan KRL menjadi pilihan transportasi utama di Jabodetabek," ucapnya.
Penertiban di stasiun-stasiun sejalan dengan Perpres No 83 Tahun 2011 dan UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian yang menugaskan PT KAI untuk meningkatkan prasarana dan sarana kereta di jalur lingkar Jabodetabek dan kereta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.