"Ini saya ngomong apa adanya. Saya yang ngusulin Bung Karno jadi nama jalan," ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, Senin (3/9/2013).
"Kan kalau di sini (Jalan Medan Merdeka Utara) menjadi Bung Karno, di sini (Jalan Medan Merdeka Selatan) jadi Bung Hatta, kan jadinya sangat pas," lanjutnya.
Usulan nama tersebut, lanjut Jokowi, bukanlah lantaran Bung Karno merupakan bapak dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, tetapi sebagai tanda penghargaan bagi jasa dua tokoh proklamator tersebut.
Sementara itu, soal penamaan Jalan Soeharto sebagai pengganti Jalan Medan Merdeka Barat, Jokowi mengakui bahwa masih ada perdebatan di masyarakat. "Artinya responsnya di masyarakat bagaimana, kita melihat itunya," lanjut Jokowi.
Jokowi mengaku beruntung, usulannya tersebut direspons positif oleh Panitia 17 yang terdiri dari sejumlah pejabat tinggi negara serta sejarawan.
Ia berharap, Panitia 17 yang dianggotai sejarawan Anhar Gonggong, mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, Ketua DPD RI Irman Gusman, politisi Partai Gerindra Permadi, pengusaha Mooryati Soedibyo, dan lainnya itu segera menyerahkan usulan perubahan nama jalan kepada Presiden agar disahkan.
"Yang memutuskan Presiden. Makanya usul kita ini harus segera biar segera diputuskan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.