Sebelumnya, perwakilan Front Pembela Islam (FPI) dan juga Forum Umat Islam (FUI) mendesak manajemen Hotel Grand Hyatt yang akan menjadi tempat menginap kontestan Miss World untuk membatalkan reservasi para kontestan di hotel mewah tersebut.
"Kabar baik yang kita dapatkan, bersama kiai dan ustad telah diterima manajemen Hotel Hyatt, apa yang kita bicarakan di sana awal dari pada reservasi sebenarnya ada. Dan kemudian setelah kami desak, bahwa ternyata apa yang sudah direservasi dibatalkan," kata seorang ulama yang berorasi di depan massa pengunjuk rasa.
Kabar tersebut mendapat sambutan riuh dari para pengunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia. Orator tersebut menyebut, pihak hotel menyanggupi untuk membatalkan reservasi yang sedianya diperuntukan untuk tanggal 14 September sampai dengan 28 September.
Selain itu, surat pembatalan juga akan dijanjikan untuk di fax di kantor FPI. Persetujuaan ini juga diklaim setujui tiga petinggi hotel tersebut. Pembatalan ini juga disebut-sebut sesuai dengan keputusan dari pemerintah.
Meskipun demikian, orator menyampaikan kepada massa pengunjuk rasa untuk bersedia membatalkan ajang Miss World bila dilangsungkan di Sentul, Bogor, Jawa Barat. "Tapi jangan senang dulu, karena masih ada harinya tanggal 28 september," ujarnya.
Selepas melakukan shalat magrib di Bundaraan HI, massa kemudian membubarkan diri dengan kendaraan masing-masing. Petugas kepolisian yang melakukan pengawalan turut membubarkan diri setelah massa pergi meninggalkan lokasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.