Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Buruh Unjuk Rasa, Tolak Status Tenaga Kontrak

Kompas.com - 16/09/2013, 14:33 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) melakukan aksi unjuk rasa menuntut penghapusan kerja kontrak di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mereka berjalan dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Iwan selaku salah satu koordinator aksi dari KASBI wilayah Indramayu menuturkan, selama ini tidak ada kepastian kerja dan nasib pekerja alih daya (outsourcing). Hal itu ia alami selama 16 tahun bekerja di PT Pertamina. Selain penghapusan sistem kerja kontrak, para buruh juga meminta upah layak bagi buruh.

"Kami meminta agar BUMN segera menghapus sistem outsourcing bagi pekerja yang sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi di perusahaan BUMN," kata Iwan di depan Istana Merdeka, Senin (16/9/2013).

Selain itu, KASBI juga meminta jaminan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat. Buruh juga menuntut subsidi untuk kebutuhan pokok, kesehatan, sandang, pangan, dan pendidikan sehingga harganya dapat terjangkau.

"Selain itu, seluruh sektor dikuasasi oleh asing dan pemerintah seharusnya mengambil alih sektor ekonomi vital yang dikuasai oleh negara," kata Iwan.

Para buruh juga menolak sikap perusahaan yang menolak keberadaan serikat pekerja dan menuding ada upaya kriminalisasi terhadap perburuhan oleh aparat penegak hukum. Buruh juga meminta pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak.

Buruh juga meminta pemerintah membangun industri nasional untuk kesejahteraan rakyat, meningkatkan produktivitas pertanian dengan ditunjang lahan-lahan pertanian bagi kesejateraan rakyat dan pendidikan murah bagi anak-anak kaum buruh. Buruh bertekad terus mengawal dan menentang semua kebijakan jika pemerintah tidak menghapus sistem kerja kontrak sebelum 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com