Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80.800 Orang Daftar Jadi CPNS DKI

Kompas.com - 22/09/2013, 14:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 80.800 peserta telah mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Badan Kepegawaian (BKD) DKI I Made Karmayoga mengatakan, jumlah itu sudah merupakan total akhir dari penutupan pendaftaran sejak 18 September 2013 lalu. Pendaftaran CPNS DKI sudah dibuka sejak 4 September 2013.

"Setidaknya, sudah ada 80.800 peserta yang mendaftarkan melalui sistem online di rekrutmen.jakarta.go.id," kata Made, ketika dihubungi wartawan, di Jakarta, Minggu (22/9/2013).

Made menjelaskan, proses selanjutnya setelah mendaftar online adalah seleksi administrasi. Para pendaftar juga diwajibkan mengirimkan kelengkapan dokumen. Pendaftaran online ditutup pada 18 September lalu, sedangkan penerimaan berkas persyaratan yang dikirim melalui pos ditutup pada 20 September 2013.

Nantinya berkas yang diterima akan dicocokkan dengan data yang telah diunggah oleh peserta secara online. Jika cocok, maka peserta akan langsung diberikan nomor registrasi.

"Berkas itu seperti ijazah, transkrip nilai, TOEFL, KTP. Kalau cocok akan diberikan nomor registrasi dan diperbolehkan mengikuti tes berikutnya," ujar Made.

Setelah lolos seleksi administrasi, para pendaftar akan mengikuti uji kompetensi dan uji pengetahuan umum secara komputerisasi. Sistem yang digunakan yakni computer asissted test (CAT), pelaksanaannya mulai 22-26 September 2013 mendatang.

Pemprov DKI Jakarta hanya mendapatkan jatah sebanyak 1.515 CPNS dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Adapun persyaratan bagi pendaftar, antara lain memiliki KTP Jabodetabek, TOEFL minimal 400, IPK 2,6 untuk S-1, dan untuk SMK nilai rata-rata rapor 7. Untuk usia, lulusan S-1 maksimal 33 tahun dan minimal 18 tahun, D-3 maksimal 30 tahun dan minimal 18 tahun, serta SMK maksimal 25 tahun dan minimal 18 tahun.

Berdasarkan data dari BKD DKI Jakarta, formasi untuk tenaga pendidik sebanyak 203 orang. Untuk tenaga kesehatan lulusan S-1 sebanyak 300 orang, D-3 farmasi 230 orang, teknis D-3 (analis, kimia, ternak, sipil, meteorologi, komputer, teknologi) 101 orang, serta teknis S-1 (teknik sipil, planologi, elektro, mesin, teknologi informasi, teknik lingkungan, arsitektur atau lansekap, industri, transportasi, geologi, geografi, pertanian, perikanan, biologi, dokter hewan) 175 orang.

Kemudian, teknis kejuruan SMK (petugas pemadam kebakaran dan teknisi listrik) sebanyak 283 orang, rumpun administrasi D3 perpajakan sebanyak 20 orang, dan rumpun S-1 (akutansi manajemen, keuangan, ekonomi, pembangunan atau ilmu ekonomi, komunikasi, sosiologi, hukum internasional, perpustakaan, sejarah, antropologi, dan seni) sebanyak 93 orang.

DKI juga membuka jalur khusus bagi atlet berprestasi. Sebanyak sepuluh formasi dibuka untuk atlet berprestasi. Selain memiliki prestasi, tidak ada syarat khusus yang harus dipenuhi. Kebijakan ini, kata dia, diambil untuk mengapresiasi para atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama Jakarta.

Sepuluh atlet berprestasi termasuk ke dalam 1.515 alokasi CPNS Pemprov DKI. Selain atlet, Pemprov DKI juga menyediakan tujuh posisi untuk mereka yang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. Adapun syarat utama untuk dapat mengikuti tes CPNS bagi peserta umum adalah KTP, ijazah, transkrip nilai, dan TOEFL minimal dengan nilai 400.

Bagi mereka para penyandang kebutuhan khusus, hanya diberikan syarat KTP dan ijazah. Mereka tidak dikenakan syarat minimum Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) maupun TOEFL. Ketujuh formasi untuk penyandang disabilitas, antara lain penyuluh Keluarga Berencana (KB), pranata komputer, pengadministrasi umum, operator komputer, pamong budaya, pustakawan, dan perancang peraturan perundang-undangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com