JAKARTA, KOMPAS.com — Pengadaan dan pengoperasian bus angkutan malam hari (amari) transjakarta, yang akan beroperasi mulai dari pukul 23.00 WIB, meleset dari target awal.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, keterlambatan operasional transjakarta itu karena adanya keterlambatan pembelian bus. Oleh karena itu, pengoperasian transjakarta 24 jam harus menunggu hingga tahun depan.
"Harusnya November ini bisa jalan, tapi datangnya hanya 300 unit. Jadi, belum cukup diambil untuk dipakai sebagai angkutan malam hari," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Jumlah tersebut, kata dia, tak memenuhi target pembelian unit transjakarta sebanyak 700 unit pada November ini. "Salah satu penyebab karena proses lelang tender yang memakan waktu," ujarnya.
Meski target tersebut belum tercapai, Basuki justru berencana untuk kembali menambah 400 unit transjakarta yang akan dimulai pada November 2013 mendatang. Penambahan unit transjakarta itu, lanjutnya, untuk mempersingkat waktu kedatangan antarbus dan mencegah jalur bus terisi kendaraan pribadi.
Berbeda dengan mekanisme pengadaan unit transjakarta yang sebelumnya menggunakan proses lelang tender, kali ini, Basuki lebih memilih untuk menambah unit bus melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP).
Melalui e-catalog LKPP, pengadaan bus akan lebih cepat dan tanpa melalui proses yang berbelit-belit. Apabila rencana penambahan unit transjakarta itu terpenuhi, menurut dia, Pemprov DKI akan dengan mudah untuk menarik 40 unit transjakarta yang sudah rusak untuk diperbaiki.
Setelah diperbaiki, 40 unit bus tersebut akan dijadikan transjakarta yang beroperasi pada malam hari. "Hanya saja, nanti jarak tunggunya berbeda antara pagi hingga siang hari dan malam hari. Kalau siang bisa 3-5 menit, kalau malam tiap 30 menit," jelasnya.
Ke depannya, Unit Pengelola (UP) Transjakarta akan mengelola pengoperasian bus amari transjakarta untuk tahap awal. Pemprov DKI juga akan menyerahkan pengelolaannya kepada pengusaha otobus lainnya. Apabila mereka setuju dengan perjanjian business to business (B to B), Pemprov DKI bersedia membayar dengan harga per kilometer sesuai hasil lelang.
Meleset dari target awal
Awal April lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI akan berupaya mempercepat target perbaikan transjakarta yang lama dan rusak untuk segera dioperasikan pada malam hari, di atas pukul 23.00 WIB-05.00 WIB.
"Sekarang masih tunggu perbaikan. Kita target pokoknya Juni harus bisa jalan di hampir semua koridor," kata Basuki saat itu.
Beberapa halte pun, kata dia, juga telah dilengkapi dengan informasi waktu kedatangan bus serta lokasi bus sehingga penumpang bisa mengetahui berapa lama mereka harus menunggu.
Fasilitas di halte itu di antaranya ialah fasilitas global positioning system (GPS) sehingga para penumpang dapat membaca GPS itu dan dapat memprediksi kapan transjakarta tiba di halte itu.
Untuk mendukung realisasi rencana tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga akan menjamin keamanan transjakarta. Satpol PP akan diterjunkan untuk menjaga keamanan transjakarta.