Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenggak Miras di Tiga Tempat Berujung Maut

Kompas.com - 12/10/2013, 15:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Para korban tewas minuman keras bercampur soda di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, diketahui minum-minum dalam jangka waktu lama. Hampir sembilan jam mereka mabuk-mabukan, mulai Rabu (9/10/2013) pukul 17.00 hingga Kamis (10/10/2013) pukul 02.00 WIB.

"Mereka minum mulai sore sampai dini hari di tiga tempat berbeda," kata Kepala Polsek Metro Pasar Minggu Komisaris Adri Desas Furyanto saat ditemui di kantornya, Sabtu (12/10/2013).

Adri menjelaskan, tempat pertama para korban menenggak miras berada di teras toko listrik dekat sebuah kampus swasta di Jalan Raya Pasar Minggu. Tempat kedua di depan apotek di Jalan Raya Tanjung Barat. Mereka kemudian kembali mengonsumsi miras di depan sebuah kafe di jalan Tanjung Barat. "Habis minum di sini (kafe), mereka lalu pulang," ujar Adri.

Para korban tewas masing-masing bernama Sanaih (53), Sutrisno (36), Sukarno (43) dan Nasrul (28). Seluruhnya mengalami pusing disertai muntah dan badan terasa panas pada Kamis siang. Mereka kemudian dibawa oleh keluarganya masing-masing ke rumah sakit. Namun, nyawa mereka tak terselamatkan. Keempat korban meninggal di RS Pasar Rebo. Korban meninggal pertama bernama Sanaih, yakni pada Kamis pagi. Yang terakhir meninggal adalah Nasril, yakni Sabtu pagi tadi.

Selain keempat korban jiwa, ada enam korban yang selamat, yakni Sidek (37), Herman (34), Royana (57), Sholeh (27), Sutarko (37), dan Ari alias Ambon (25). Keenam orang ini, seperti halnya para korban tewas, ikut minum di tiga tempat. Dua orang dari mereka masih menjalani perawatan, yakni Sholeh di RS Polri Kramatjati dan Herman di RS UKI. Adapun empat orang lain sudah menjalani pemeriksaan polisi dan pulang ke rumah masing-masing.

Adri mengatakan, kejadian itu berawal saat salah satu korban bernama Sukarno alias Mogol, membeli 10 botol vodka merek Mansion di sebuah warung di Jalan Ragunan, Gang Bima, Rabu (9/10/2013) siang.

"Kemudian dicampur dengan minuman soda, lalu diminum secara bergiliran. Lalu mereka lanjut minum bir lagi sebanyak enam botol," kata Adri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com