Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Monyet Diserahkan, Pawang Terima Uang Kerahiman Rp 2 Juta

Kompas.com - 28/10/2013, 16:12 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Suku Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara kembali menyita lima monyet beserta peralatannya dari seorang pawang topeng monyet di kawasan RT 09/01, Kelurahan Rawabadak Selatan, Senin (28/10/2013).

Salah seorang pemilik, Fauzi (31), mengatakan, pihaknya akhirnya bersedia menyerahkan monyetnya setelah tercapai kesepakatan tentang pemberian uang kerahiman untuk setiap unit topeng monyet.

Dari setiap unit yang diserahkan, pemilik mendapat Rp 1 juta dari Sudin Peternakan Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara dan Rp 1 juta dari Sudin Sosial Jakarta Utara.

Menurut penuturan Fauzi, pihaknya memilih untuk menyerahkan monyet-monyet itu kepada instansi terkait daripada terkena razia dan ditangkap Satpol PP di jalanan. Toh, dengan begitu, pihaknya masih bisa mendapatkan uang kerahiman sebesar Rp 2 juta.

Fauzi mengaku, sebenarnya masih ada sekitar 16 orang pemilik lagi yang ingin menyerahkan monyetnya. Namun, itu masih dibicarakan terlebih dahulu dengan mereka.

Dede Taryono (28), salah satu pelatih topeng monyet di daerah tersebut, mengaku awalnya pada hari ini ada tujuh monyet yang akan diserahkan. Namun, karena dua pemilik tidak bersedia, akhirnya hanya lima monyet yang diserahkan.

"Saya sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan. Mereka mau menyerahkan hari ini. Kalau untuk mereka yang tidak bersedia menyerahkan dan bertemu di jalan sedang main, silakan diamankan saja," ujarnya, Senin (28/10/2013).

Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara M Mikron mengatakan, hingga Senin (28/10/2013), total monyet yang diamankan berjumlah sembilan ekor.

Pihaknya tidak memberikan sanksi apa pun kepada pemilik monyet yang menyerahkannya secara sukarela. "Sebelum diserahkan, kita uji dahulu apakah benar yang diserahkan itu memang monyet terlatih. Pemiliknya kita berikan stimulan untuk modal sebesar Rp 1 juta dan dari Sudinsos Rp 1 juta," ujarnya.

Seperti halnya keempat monyet yang diamankan pada Selasa (22/10/2013) pekan lalu, kelima monyet tersebut akan langsung dibawa ke Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) di Ragunan, Jakarta Selatan, untuk diperiksa kesehatannya, diberikan vaksinasi, serta diterapi agar menghilangkan trauma sebelum kita kembalikan ke habitatnya.

"Mudah-mudahan sebelum 2014 ini Jakarta Utara sudah bebas dari topeng monyet," imbuh Mikron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com