Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Video Asusila, Kepala SMPN 4 Akan Pasang CCTV

Kompas.com - 29/10/2013, 10:06 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Achmad Jazuli berencana memasang kamera pemantau atau closed circuit television (CCTV) di semua sudut ruang sekolah. Hal itu merupakan upaya agar kasus video mesum yang dilakukan siswanya tidak terulang.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga memang mengharuskan setiap sekolah memasang kamera pemantau. Namun, bagi jazuli, kamera pemantau terpenting adalah kamera pemantau yang ada di jiwa para siswa.

"CCTV yang terpenting ada di hati kita, yaitu siswa sendiri. Kalau mereka hanya diawasi dengan sebuah alat, pada saat alat itu rusak tidak ada yang memantau," ujar Jazuli saat ditemui di SMPN 4 Jakarta, Senin (28/10/2013).

Ia menuturkan, kamera pemantau yang terletak di jiwa merupakan kamera pemantau sebenarnya. Dengan kamera pemantau dari dalam diri sendiri, lebih mudah mengawasi mereka.

Adapun pengadaan CCTV akan segera dibicarakan lebih lanjut. Di setiap kelas, kata dia, akan dipasang kamera pengawas.

Agar perbuatan asusila muridnya terulang, dia juga berencana akan melakukan sosialisasi mengenai pendidikan seks kepada siswa-siswanya. Kata Jazuli, SMPN 4 sudah memiliki program tersebut sebelum ia menjabat dan mencuat kasus video asusila yang menimpa siswanya.

"Pertama saya datang kemari sudah ditawarkan, bagaimana ke depan kami tawarkan sosialisasi bahaya narkoba dan pendidikan seks kepada siswa. Sudah kami rancang agendanya. Sudah kami rancang, di luar dugaan kejadian ini," tuturnya.

Tidak hanya itu, kata Jazuli, pihak sekolah juga terus mengedepankan pembinaan dalam hal keagamaan. "Dari dulu sudah kita lakukan, misalnya dengan pengajian dan ceramah di hari Jumat sebelum belajar sebagai langkah untuk membentengi. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membentuk karakter para siswa," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com