Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati Nia Terketuk untuk Mencari Anak yang Hilang di Monas

Kompas.com - 30/10/2013, 22:47 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Alma Aini Hakim (7), bocah yang tersesat di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Sabtu (26/10/20130) malam, akhirnya bisa berkumpul bersama keluarganya. Pencarian Alma selama empat hari akhirnya membuahkan hasil berkat upaya seorang karyawati di Jakarta Pusat, Dwisca Kartinia (54), yang bertekad mencari Alma.

Karyawati yang akrab disapa Nia itu menerima informasi tentang hilangnya Alma melalui pesan berantai (broadcast message). Sebagai seorang ibu, hatinya terketuk untuk mencari bocah perempuan berambut ikal tersebut. Sepulang bekerja hari ini, Nia membulatkan tekad mencari bocah tersebut karena dia yakin Alma bisa ditemukan.

"Saya hampir menyelesaikan pencarian. Namun, ada naluri bahwa saya bisa menemukannya, akhirnya ketemu juga," ujar Nia saat ditemui di pos polisi Monas, Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Dengan perjuangan selama satu jam, akhirnya Nia menemukan bocah dengan ciri-ciri seperti Alma di lapangan Monas, dekat tempat penyewaan sepeda. Nia pun memastikan bahwa bocah tersebut adalah Alma. "Ada anak wajahnya mirip Alma. Pas saya tanya, ternyata benar Alma. Ketemunya jam 18.00 WIB, kemudian saya ke pos polisi bersama Alma," kata Nia.

Belajar sepeda

Selama empat hari terakhir ini, Alma tinggal bersama seorang tukang penyewaan sepeda di bagian selatan kawasan Monas, Aja Suharja. Ditemui di tempat yang sama, Aja mengaku melihat Alma sekitar pukul 16.00 WIB, Sabtu (26/10/2013). Ia mengatakan, Alma terpisah dari kakaknya saat membeli makanan. Karena tak ada yang menjemput Alma, ia pun berinisiatif membawa bocah itu untuk istirahat bersama anaknya yang masih di kawasan Monas.

"Saya lihat anak itu (Alma) kayak kesusahan, lalu saya tanyakan datang sama siapa. Kemudian, dia bilang kesasar karena disuruh beli sesuatu sama tantenya," katanya.

Selama Alma tinggal bersama Aja, bocah tersebut diajari bersepeda. Alma belajar bersepeda bersama anak perempuan Aja. "Tadinya Alma yang tidak bisa naik sepeda, sampai bisa naik sepeda," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com