Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki Kernet Pembunuh Brigadir Syarif Ditembak

Kompas.com - 04/11/2013, 13:40 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Akim bin Jamuas alias Mustakim (22), tersangka pembunuh Brigadir M Syarif, mendapatkan tembakan di kaki kirinya. Mustakim melawan petugas saat hendak ditangkap di Riau, Sabtu (2/11/2013).

"Terpaksa kami lumpuhkan karena melawan saat hendak ditangkap. Saat itu, anggota ada yang kena pukul juga," kata Kapolsek Pasar Minggu Komisaris Adri Desas Furyanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (4/11/2013).

Adri menjelaskan, pelarian Mustakim diketahui setelah polisi memeriksa 20 orang saksi. Diketahui, Mustakim lari ke rumah keluarganya di Riau.

"Tersangka ditangkap di kamar. Ketika akan ditangkap, dia langsung bilang 'bukan saya pelakunya', padahal kami belum tanya," ungkapnya.

Kejadian bermula saat Syarif menumpang metromini 64 jurusan Tanah Abang-Pasar Minggu. Karena bus itu tak sampai ke Depok, Syarif marah kepada Mustakim dan sempat merengkuh baju kernet tersebut.

Sepanjang perjalanan, Syarif tertidur di dalam bus, dan baru dibangunkan oleh Mustakim setelah hampir sampai di pul bus di kawasan Pasar Minggu. Padahal, pemberhentian terakhir bus itu sudah lewat sekitar 300 meter. Penumpang lainnya pun sudah turun di pemberhentian terakhir.

"Dia (Syarif) sempat bilang ke kernet bahwa ia seorang anggota. Lalu, ia menyebut kernet tidak becus," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto.

Ketika Syarif turun, Mustakim yang kesal lalu mengambil sebilah pisau yang disimpan di dalam boks di bawah bangku bus. Keributan tak dapat terhindarkan hingga berujung pada penusukan di dada dan punggung Syarif di Jalan Raya Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Polisi menangkap Mustakim (22) di Perum Bina Fathika, Dusun III, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Sabtu (2/11/2013). Saat ini, Mustakim sudah mendekam di Rumah Tahanan Mapolda Metro Jaya, dan dikenakan Pasal 338 tentang Perbuatan yang Menyebabkan Hilangnya Nyawa Orang Lain dengan ancaman 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com