Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembak Mati Satpam, Anggota Brimob Minta Maaf

Kompas.com - 06/11/2013, 15:59 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Korps Brimob Polri Inspektur Jenderal M Rum Murkal mengaku prihatin atas peristiwa penembakan seorang satpam yang dilakukan salah satu anggotanya di daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Murkal mengucapkan dukacita kepada keluarga dan kerabat korban.

"Turut berdukacita kepada pihak keluarga dan teman-teman korban, termasuk teman-teman sekuriti. Kita turut berdukacita," kata Murkal saat dijumpai di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/11/2013).

Menurut Murkal, insiden tersebut di luar kendali pelaku. Pasca-penembakan hingga menewaskan Bachrudin (30), Briptu W langsung menyerahkan diri ke markas Korps Brimob Polri di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Pelaku kemudian menjelaskan duduk persoalan dan meminta maaf.

"Untuk itu saya mohon maaf kepada keluarga, kepada organisasi Brimob mohon maaf, kepada kepolisian negara ini. Untuk itu saya bertanggung jawab, menyerahkan diri untuk ditindak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata Murkal mengulangi pernyataan Briptu M.

Murkal menambahkan, pihaknya menyerahkan penanganan kasus ini kepada Polres Jakarta Barat. Pasalnya, insiden penembakan tersebut terjadi di wilayah hukum Polres Jakarta Barat.

Seperti diberitakan, Bachrudin (30), satpam di kompleks Ruko Seribu Blok L Galaxy, Taman Palem Lestari, Cengkareng, tewas ditembak Briptu W, Selasa (5/11/2013) malam. Briptu W kerap mendatangi kompleks ruko tersebut dalam keadaan mabuk. Pelaku juga dikenal menguasai kawasan itu. Ia meminta satpam di kompleks ruko tersebut untuk patuh kepadanya.

Sebelum menembak Bachrudin, pelaku menegur korban karena tidak memberi hormat kepadanya. Pelaku kemudian menyuruh korban yang baru tiga bulan bekerja di sana untuk melakukan push-up sebagai hukuman. Korban merasa tidak bersalah dan menolak perintah pelaku. Pelaku lalu marah dan menembak korban dari jarak sekitar setengah meter. Korban langsung terjatuh dan tewas di tempat.

Menurut Kepolisian, Briptu W ditugaskan untuk menjaga keamanan dan membina satpam setempat. Briptu W juga disebut tidak mabuk saat kejadian. Versi Kepolisian, Briptu W hanya hendak menakut-nakuti korban menggunakan senpi, tetapi meletus lalu mengenai dada kiri korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com