Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2013, 10:16 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Meski ada penolakan dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Pemprov DKI Jakarta diminta tidak sungkan menutup akses masuk ke Plaza Semanggi di Jalan Gatot Subroto.

Menurut akademisi dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, persimpangan tersebut memang biang kerok kemacetan, seperti yang dikatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Jika terus dibuka, kawasan tersebut bertambah macet sejak diterapkannya sterilisasi busway.

Yayat mengatakan, akses masuk ke dalam Plaza Semanggi tersebut telah melanggar Peraturan Daerah DKI Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Adapun pernah terjadi kesepakatan dengan menempatkan petugas keamanan saat ini sudah tidak efektif. Saat ini, adalah diperlukan solusi pintu jalan alternatif.

"Pemilik bangunan harus membuat jalan alternatif yang sesuai dengan Amdal yang disepakati pihak kepolisian, karena selama ini keberadaan akses pintu masuk tersebut telah menyalahi perda ketertiban umum yang membuat kemacetan lalu lintas jadi Pemprov tidak usah takut," ujar Yayat, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/11/2013).

Yayat menambahkan, dulu sebenarnya ada jalan di samping gedung yang bisa digunakan untuk akses masuk dan keluar. Namun, sekarang telah dibongkar dan dibangun gedung baru berupa apartemen, yang justru lebih membuat kemacetan lalin bertambah parah.

Menurut Yayat, selama ini pemilik gedung selalu berkelit bila akses jalan tersebut ditutup maka akan membuat sepi pengunjung dan kerugian lebih dari 40 persen. Padahal, selama ini justru publik yang telah dirugikan dan terlalu banyak mengalah. Di kawasan tersebut terdapat jembatan penyebrangan yang dibuat memutar, adanya terminal bayangan karena banyak yang melakukan transit di tempat tersebut. Pemilik gedung disarankan segera mencari alternatif akses pintu masuk.

Penutupan akses ke Plaza Semanggi sebelumnya pernah dilakukan pada era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Namun, akses itu pada akhirnya dibuka karena mendapat perlawanan anggota LVRI. Dengan membawa bambu runcing, para veteran pejuang kemerdekaan itu membongkar pembatas beton yang digunakan untuk menutup akses pintu masuk gedung LVRI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com