Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Tetap Bangun Jalan Layang dan Terowongan di Pelintasan Sebidang

Kompas.com - 10/12/2013, 15:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap akan membangun jembatan layang dan terowongan pada persimpangan sebidang rel dan jalan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum DKI akan membangun jalan itu dan telah dianggarkan ke dalam APBD 2013 maupun diusulkan dalam APBD 2014.

"Kita sudah anggarkan untuk pembangunan jalan yang berada di pelintasan resmi. Kita kerjakan secara bertahap karena takut stuck, macet semua," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (10/12/2013).

Salah satu lokasi pelintasan sebidang yang akan dibangun berada di Jalan Gunung Sahari. Basuki mengatakan, pembangunan pelintasan sebidang tersebut akan mulai pada tahun depan. Ia mengatakan, pembangunan jalan baru pada pelintasan kereta ini penting karena kereta merupakan jenis transportasi yang diandalkan pada masa depan.

Terkait kecelakaan yang melibatkan kereta rel listrik (KRL) Tanah Abang-Serpong dan truk tangki bermuatan bahan bakar minyak di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013) kemarin, Basuki mendukung sikap PT KAI untuk menutup seluruh pelintasan liar di wilayah Jakarta. Ia meminta agar nantinya pintu pelintasan liar itu tidak dibuka kembali oleh warga. Untuk itu, harus ada keberanian untuk menegakkan hukum.

Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Indrastuty R Okita mengatakan, Dinas PU DKI terus mengkaji rencana pembangunan flyover dan underpass tersebut. Semua pekerjaan itu dilakukan dengan anggaran tahun jamak (multiyears).

Indrastuty mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sebetulnya telah menganggarkan pembangunan 10 flyover dan underpass pada APBD 2013. Jumlah itu kemudian berkurang karena Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuat program jalan lingkar layang (loopline elevated) untuk kereta komuter Jabodetabek. Dengan alasan itulah, akhirnya hanya ada satu flyover yang akan dibangun.

"Ada dua underpass yang kami yang dibatalkan. Sekarang, kami tinjau lagi karena dianggap cukup prioritas," kata Indrastuty. Dua underpass itu berada di Jalan Kartini dan Cenderawasih.

Hingga kini, program itu belum juga dibangun. Dinas PU DKI masih melakukan proses lelang. Adapun konsep pembangunannya adalah design and build (rancang bangun). Program itu dirancang langsung oleh peserta tender dan mereka langsung membangunnya.

"Yang membuat perencanaan teknis langsung dilakukan oleh calon pelaksana program, bukan konsultan khusus dari Dinas PU," ujar Indrastuty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com