Selepas menunaikan shalat subuh dan berkemas, kemudian Herry bertemu Firdaus di terminal yang tidak jauh dari rumahnya, Minggu (15/12/2013) sekitar pukul 05.00. Dia menceritakan, tidak ada tanda-tanda atau firasat apa pun saat Herry berangkat dan mulai menggowes sepedanya bersama Firdaus.
"Janjian di terminal, warung di Jalan Pekojan II yang dijadiin posko sama anggota Komunitas Gowes Pekojan Tambora, dari situ kita langsung berangkat ke Senayan," jelasnya.
Aktivitas seperti biasa disebutkannya berjalan normal seperti agenda funbike yang setiap minggu rutin dilakukannya. Bersama sekitar tujuh orang bikers, Herry pun memulai konvoi singkat menuju kawasan Senayan, yakni melewati Jalan Raya Gajah Mada berputar arah di Jalan Hayam Wuruk dan menuju arah selatan melewati Jalan Merdeka Barat-Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.
Sepanjang jalan, baik Herry maupun Firdaus bercerita tentang acara funbike yang digelar oleh salah satu perusahaan media di Jakarta pagi itu. Firdaus yang kala itu terlihat sangat antusias mengungkapkan bahwa Herry sangat senang bisa datang lebih dulu ketimbang rekan-rekan komunitasnya yang lain.
"Enggak ada tanda apa-apa, biasa aja, malah Bang Daus (sapaan akrab Firdaus) seneng banget bisa jalan duluan," ungkapnya sedih.
Namun, peristiwa naas akhirnya terjadi. Konvoi tujuh sepeda yang berjalan berbaris tersebut mencapai titik terjadinya kecelakaan, yakni di Jalan Jenderal Sudirman mengarah kawasan Blok M, tepatnya di antara gedung Bank HSBC dan Bank Mayapada, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (15/12/2013) sekitar pukul 06.30.
Herry yang berada paling depan dan memimpin barisan sebelumnya tidak mengetahui adanya kecelakaan yang menimpa Firdaus, sampai akhirnya dia tersadar kalau sepeda jenis mountain bike merek Genio milik Firdaus terlempar dan jatuh tepat di depan pandangannya.
Mengetahui kejadian tersebut, Herry sontak berhenti dan menoleh ke belakang barisan. Seiring dengan teriakan para pesepeda lainnya, dilihatnya Firdaus sudah tergeletak, terjerembab di aspal.
"Saya cuma denger suara, braak..., terus tiba-tiba jatuh sepeda Bang Daus di depan saya. Saya lihat ke belakang, Bang Daus sudah jatuh. Saya belum sadar kalau dia ketabrak, sampai teman saya bilang itu tabrak lari, mobilnya langsung ngebut tancap gas lari," ungkapnya.
Dalam benaknya, Herry tidak berpikir kalau Firdaus menjadi korban tabrak lari. Sebab, jika melihat posisi konvoi yang berada di sisi kiri jalan serta posisi Firdaus yang berada di barisan keempat dari tujuh sepeda dalam konvoi, sangat sulit dimengerti kalau Firdaus dapat menjadi korban.
"Bang Daus ada di posisi keempat, kalau teman yang ada di belakangnya Bang Daus bilang, mobil itu lagi lari kenceng, terus coba nyalip mobil depan lewat kiri, meleset kena Bang Daus. Bukannya berhenti, malah jalan terus," jelasnya marah.
Mengetahui mobil hitam merek Porche bernomor polisi B 27 KYO yang langsung melesat itu tidak terkejar, Herry kemudian memilih mengurungkan niat untuk mengejar.
Namun, teriakan para pesepeda dan pengguna jalan lainnya pun menyadarkannya kalau mobil yang diketahui dikemudikan oleh Steven Christian (25), warga Jalan Tanah Tinggi V No 49 RT 18 RW 05 Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, itu berhasil diberhentikan paksa oleh pengendara jalan lainnya.
"Orang-orang langsung telepon polisi, yang lainnya ngepung mobil itu. Orang yang nyetir pertama enggak mau keluar mobil, tapi sama satpam akhirnya diamanin, sampai akhirnya polisi sama ambulans datang," ceritanya.
Sesuatu yang membuatnya jengkel sekaligus sedih adalah waktu mengetahui dua orang yang berada di dalam mobil sport dua pintu itu dalam keadaan mabuk dan tidak sadarkan diri.
Dia melihat seorang pengendara terdengar meracau saat diperiksa oleh petugas kepolisian lalu lintas, sedangkan rekannya yang berada di kursi penumpang juga terlihat tertidur pulas dan tidak kunjung sadarkan diri saat dibangunkan oleh petugas.
"Waktu pintu mobil dibuka, kecium banget bau minuman keras, orangnya juga enggak jelas ngomongnya, saya dengar sedikit kalau dia ngakunya ngantuk waktu pulang dari acara ulang tahun temannya di Kota," jelasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, peristiwa itu terjadi saat pengemudi Porsche bernomor polisi B 27 KYO yang dikemudikan oleh Steven Christian (25) melaju di Jalan Jenderal Sudirman dari arah utara menuju selatan melewati jalur cepat.
Sesampainya di antara gedung Bank HSBC dan Bank Mayapada, pria kelahiran Pontianak, 15 Desember 1988, itu kurang berkonsentrasi sehingga menabrak seorang pengendara sepeda, Firdaus (47), warga Jalan Pekalongan II Gang III RT 04 RW 06 Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, yang sedang berolahraga.
"Korban mengalami luka di bagian kepala, kaki patah sebelah kiri, dan sudah dibawa ke RS Jakarta," jelasnya kepada Warta Kota, Minggu (15/12/2013).
Petugas pun, katanya, sudah melakukan pemeriksaan dan membuat sketsa kecelakaan pada tempat kejadian perkara (TKP), melakukan pemeriksaan saksi, serta mengamankan pengemudi dan surat kendaraan guna pemeriksaan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.