Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kenapa Jokowi Tak Bangun Kampung Deret di Taman Burung?"

Kompas.com - 27/12/2013, 12:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Pemprov DKI menertibkan gubuk liar milik warga Taman Burung Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, menuai kritik tajam dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia atau SRMI. Mereka mempertanyakan, mengapa Jokowi tidak membangun kampung deret, kampung susun atau semacamnya bagi warga.

"Jika Jokowi-Ahok benar pro-rakyat, maka harusnya di lahan ini bisa terbangun kampung deret, rumah susun atau kampung nelayan dong tanpa harus menggusur warga dan menciptakan kemiskinan baru, sesuai janji kampanye mereka," ujar Ketua Umum SRMI, Wahida Baharuddin Upa, melalui siaran pers, Jumat (27/12/2013).

Baharuddin juga mempertanyakan keberpihakan Jokowi-Ahok soal penggusuran yang merupakan bagian proyek normalisasi Waduk Pluit. Sebab, perkampungan warga dikelilingi apartemen, perumahan mewah serta sekolah bertaraf internasional.

Dia pun mempertanyakan mengapa hanya rumah warga saja yang kena penertiban, sementara yang lainnya tetap berdiri dengan kokoh. Yang juga disayangkan Baharudin, hingga saat ini, Jokowi serta Ahok tidak pernah sekalipun membuka pintu dialog dengan para warga seperti Jokowi berdialog dengan warga di Waduk Ria Rio, pedagang kaki lima Pasar Tanah Abang dan sejumlah warga lain. Apalagi Jokowi dan Ahok belum sekalipun mengunjungi warga layaknya gaya selama ini, blusukan ke kampung-kampung warga.

"Perlu diketahui, ini penggusuran yang ke-17 sejak Jokowi dan Ahok jadi penguasa Jakarta. Inikah yang dinamakan Jakarta baru yang berkeadilan sosial?" ujarnya.

"Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang berjiwa kriminal," tuturnya.

Baharudin berharap Jokowi dan Ahok mempertimbangkan agar lahan tersebut dibuat kampung deret atau rumah susun warga. Dengan demikian, warga dapat berkontribusi juga bagi pengembangan kawasan di sekitar Waduk Pluit, Penjaringan, tersebut.

Hari ini, lima warga Taman Burung ditangkap Polisi lantaran dianggap memprovokasi massa saat petugas melakukan penertiban di Taman Burung Waduk Pluit. Mereka adalah Aji, Arif, Nedi (warga), dua orang belum diketahui identitasnya dan Andi Nursal dari SRMI. Kelimanya kini tengah dalam proses pemeriksaan intensif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com