Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ahok Pernah Hidup Susah di Jakarta

Kompas.com - 17/02/2014, 08:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki tanah, pantai, bukit dan pulau sekaligus jabatan, mulai dari Bupati Belitung Timur hingga kini sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta membuat tanda tanya, pernahkah Basuki Tjahaja Purnama hidup susah? Pertanyaan tersebut dilontarkan wartawan yang ikut pulang ke kampungnya, Manggar, Belitung, Minggu (16/2/2014) siang.

Hal itu juga yang mengusik asyiknya pria yang disapa Ahok itu di kala melahap santapan rajungan rebus dan aneka ikan kesukaan. "Aku juga pernah hidup susah, kok," ujar Ahok, serius, sambil membersihkan jari-jemarinya dari bumbu rajungan dengan tissue.

Ketika duduk di bangku SMA, dia dan adiknya, Basuri Tjahaja Purnama, bersekolah di salah satu sekolah swasta Kristen di bilangan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Kala itu, usaha sang ayah di Belitung tengah diterpa persoalan ekonomi.

Basuki dan Basuri remaja harus berhemat-hemat supaya uang bulanan dari sang ayah tidak cepat habis. Keduanya memilih angkot dengan trayek langsung, meski harus menunggu lama dan bangun lebih cepat, rela tidak jajan di sekolah, dan memilih untuk membawa bekal dari rumahnya.

Lantaran harus mengencangkan ikat pinggang seperti itulah yang juga membuat Ahok pikir panjang untuk 'menggebet' wanita lain. "Kan ngapel itu perlu uang juga. Buat hari-hari aja sulit," ujarnya.

Namun demikian, pria kelahiran Manggar, 29 Juni 1966, itu tetap bersyukur. Setidaknya, ia tetap bisa menempuh pendidikan di kota besar. Berbeda dari banyak anak di kampung halamannya yang mimpinya berakhir di lubang-lubang tambang di Belitung.

Pengalaman itu jugalah yang membulatkan tekad Ahok untuk mewujudkan pendidikan gratis bagi masyarakat, terutama warga miskin. Di Jakarta, Ahok dan Joko Widodo menyelenggarakan Kartu Jakarta Pintar (KJP), akses pendidikan bagi anak sekolah tidak mampu di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com