"Soal relokasi, masih seperti yang dulu, baru 91 KK yang sudah mendaftar, dan baru 62 yang sudah diverifikasi," kata Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto di Balaikota Jakarta, Rabu (5/3/2014) sore.
Warga lainnya, lanjut Krisdianto, masih bertahan dengan pendapat lamanya, yakni berharap bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan uang ganti rugi kepada warga bantaran.
Krisdianto menegaskan, proses relokasi akan dilaksanakan sesuai prosedur. Warga yang memiliki sertifikat tanah akan diganti rugi, sementara yang tidak punya sertifikat akan direlokasi ke rumah susun. Mekanisme tersebut akan terus disosialisasikan kepada warga.
"Kita enggak ada batas waktu. Pokoknya secepatnya karena kan sungainya mau dikerjakan. Dikeruk, dilebarkan, dan dibuat di sepanjang kiri dan kanan jalan inspeksi. Kita pantaulah," ujarnya.
Krisdianto mengakui, selain mendapat penolakan warga, kesulitan relokasi adalah ketersediaan rumah susun sewa sederhana. Kata Krisdianto, pihaknya tidak mungkin merelokasi tanpa ada rusun. Pada masa sosialisasi tersebut, Krisdianto berharap rusun segera rampung supaya warga langsung pindah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.